Ketika seseorang mendapatkan sesuatu, dia merasa bersyukur dan berterima kasih bahwa hal tersebut sebagai bentuk kasih sayang Tuhan sehingga mengatakan, "Usi manekan." Contoh dalam kalimat, "Usi manekan, aupen loit nfaun." Artinya, "Tuhan sayang, saya mendapat uang yang banyak."Â
Kedelapan, interjeksi yang menyatakan rasa tidak suka dan muak. Contoh: hiha'e, woh/hoh. Interjeksi hiha'e dan woh biasanya orang ucapkan dalam menyatakan rasa tidak suka dan muak terhadap seseorang atau sesuatu.Â
Contohnya, seseorang tidak suka dan muak kepada orang lain yang mabuk miras, dia katakan, "Hiha'e, ho mepu neno-neno ala mauf tua." Artinya, "Hiha'e, kerjamu setiap hari hanya mabuk miras."Â
Conton lainnya, jika seseorang tidak suka atau muak untuk berbicara dengan orang yang mabuk miras, dia katakan, "Woh, ho mauf tua kais mumolok mokau." Artinya, "Woh, kau mabuk jangan berbicara dengan saya."
Demikianlah sekilas uraian tentang interjeksi Bahasa Dawan, semoga menjadi referensi kecil terkait bahasa daerah ini. Semoga tulisan ini menjadi inspirasi untuk kajian yang ilmiah tentang Bahasa Dawan khususnya dalam hal interjeksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H