Ketiga, interjeksi yang mengungkapkan rasa sakit atau sedih. Contoh: ailo. Contoh dalam kalimat, "Ailo, au tek namen." Artinya, "Ailo, perut saya sakit."Â
Interjeksi ailo sering orang ucapkan saat meringis atau menjerit kesakitan karena sesuatu. Interjeksi ailo sering ada dalam ratapan-ratapan orang saat keluarganya meninggal.Â
Misalnya saat seorang bapak meninggal, anaknya menangis dan berkata, "Ailo, bapa hom nao musaitan kaim of me esan panat kai?" Artinya, "Ailo, bapak  sudah pergi meninggalkan kami, siapa yang akan menjaga kami?"Â
Keempat, interjeksi yang menyatakan simpati. Contoh: kasian, e kasian, dan ailo kasian. Contoh interjeksi simpati dalam kalimat, "Kasian,au anah namnahan maet."Â Artinya, "Kasian, anak saya kelaparan."Â
Contoh lainya, "Ailo kasian, nai no'at kub nan uim na. " Artinya, "Ailo kasian, tanah longsor menimbun rumah-rumah itu."Â
Kelima, interjeksi yang menyatakan kekecewaan atau kekesalan. Contoh: ayaha'e, dan eha'e.Â
Interjeksi ayaha'e sering orang gunakan untuk menyatakan kekecawaan. Contoh dalam kalimat, "Ayaha'e, mnahat i kanaminaf." Artinya, "Ayaha'e, makanan ini tidak enak."Â
Interjeksi eha'e biasanya untuk menyatakan kekesalan. Misalnya saat seorang anak kecil yang menangis tak henti, orang tuanya yang kesal mengatakan, "Eha'e, aitim ka-kae fa. " Artinya, "Eha'e, jangan menangis-nangis."
Keenam, interjeksi yang menyatakan perasaan kaget dan terpukul. Contoh: Usi. Usi artinya Tuhan dan merupakan sebuah interjeksi untuk menyatakan rasa kaget serta terpukul.
Misalnya seseorang yang syok dan kaget ketika melihat bukit longsor menutupi jalan raya sepanjang ratusan meter, dia katakan, "Usi, pah lo nois nain. " Artinya "Tuhan, alam memang hancur."Â
Ketujuh, interjeksi yang menyatakan pujian dan terima kasih. Contoh: Usi manekan. Usi manekan artinya Tuhan sayang atau kasih sayang Tuhan.Â