Seorang pria bernama Axel Meivanka (24) adalah nama yang tidak asing dan cukup dikenal dikawasan Biringkanaya, ia adalah salah satu pelaku utama yang terbilang sadis yang menebas pemudik di kawasan jalan Barawaja Kota Makassar beberapa waktu lalu, yang sempat menjadi perbincangan publik di pelosok Kota Makassar, setelah ia berhasil dibekuk Polisi pada Senin (24/4/2023) dinihari lalu.
Pria yang ditubuhnya dipenuhi gambar tato itu sering mangkal di pelataran parkir Burger King Kawasan Daya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Daya sempat menyita perhatian publik setelah viral di berbagsi jaringan media sosial (Medsos).
Dari gambar yang sempat beredar dari salah satu grup WhatsApp, terlihat dipunggung AM terlukis tato berukuran besar dengan gambar kepala singa bersayap, dengan bertuliskan Batalyon 120.
Untuk diketahui, AM ini baru beberapa bulan bebas menghirup udara segar setelah sempat menjalani masa tahanan 1, 8 tahun penjara dalam kasus penganiayaan berat terhadap salah seorang pemuda yang bekerja di J&T di kawasan Perumahan Taman Sudiang Indah, Kelurahan Pai, Makassar.
Dan setelah pelaku AM ini kembali berulah dengan melakukan aksi begalnya kepada seorang pemudik asal Kalimantan, sementara beberapa keterangan resmi dari kepolisian mengatakan aksi tersebut adalah aksi belas dendam AM dan kawan-kawan, dan bukan aksi begal. Lantas pertanyaannya, motor korban itu dibawa kemana oleh pelaku? sebagian warga bertanya-tanya dan hingga saat ini masih menjadi perbincangan publik, apalagi dengan bukti-bukti yang ada pelaku AM ini terlihat dipunggungnya ada gambar tato kepala singa bersayap, bertuliskan B120.
Dari tangan para pelaku, polisi menyita satu unit sepeda motor yang menjadi barang bukti hasil kejahatan.
Sebagian besar masyarakat bertanya-tanya, dan sebagian lagi ada yang tak ingin berspekulasi, Mereka menunggu dan terus menunggu hasil dari pihak kepolisian tentang hal tersebut. Yang jelas publik yakin polisi harus profesional dalam bekerja secara independen tanpa ada intervensi pihak manapun.
Dikutip Fajar.id, Kapolrestabes Makassar Kombes, Mokhamad Ngajib, saat dikonfirmasi mengenai pelaku AM bersama kelompok betul anggota B120 saat dilakukan jumpa pers  kepada sejumlah awak media pada Senin (24/4/2023) lalu mengatakan pihaknya belum mengarah ke sana.
"Jadi begini sampai saat ini kita masih belum ke arah sana. Masih dalam pengembangan," ujar Ngajib.
Kapolrestabes Ngajib memastikan dari hasil pemeriksaan, para pelaku yang tega melakukan penganiayaan itu merupakan kelompok pemuda yang memang sengaja menebar teror di Kota Makassar.
"Kalau yang kita dapat dari hasil pemeriksaan, dia bukan geng motor, bukan juga salah satu kelompok. Tetapi bergerak secara bersama dalam satu kelompok, tentunya masih dalam pengembangan apakah mereka terkoordinir dalam satu ormas atau bukan," ucapnya.
Selanjutnya Kombes Ngajib melanjutkan, bahwa Axel Meivanka diketahui merupakan jebolan salah satu Ormas B120. Ormas B120 dibentuk guna dapat menekan aksi kekerasan jalanan dan tawuran antar kelompok yang kerap terjadi di Makassar. Hal itu diperkuat juga dengan beberapa tulisan tato di badan Axel Meivanka yang bertuliskan B120. Namun, polisi masih melakukan terkait informasi tersebut.
"Aksi penganiayaan yang melukai dua korban pemudik itu merupakan aksi balas dendam namun pelaku rupanya salah sasaran.
Terpisah, beberapa pegiat media lokal berpendapat lain, pelaku AM dan kawanananya adalah kelompok
Psikolog, Elizabeth Santosa dalam kutipannya mengatakan beberapa waktu lalu terungkap bahwa pelaku begal ini adalah para pecandu narkoba. "Ada indikasi bahwa pelaku begal kecanduan narkoba," ungkap Elizabeth dalam acara peluncuran bukunya berjudul Raising Children In Digital Era, di kawasan Matraman, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Aksi begal yang dilakukan oleh kelompok ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi narkoba. "Mereka diminta untuk merampas motor. Motornya dijual ke penadah seharga Rp.500," ujar Elizabeth. "Uangnya untuk beli narkoba," katanya menambahkan.
Ia juga menambahkan, para pecandu narkoba bisa melakukan cara apapun untuk mendapatkan uang dan bisa menikmati obat terlarang kesukaan mereka itu.
Namun, oleh beberapa warga yang sempat berkicau dalam ciutannya mengatakan, mengapa pihak kepolisian tidak memeriksa pelaku secara mendalam melalui tes urine atau pemeriksaaan lain apakah pelaku begal sadis AM bersama kawanannya telah melalui pemeriksaan yang mendalam yang mendalam yang notabene diduga anggota B120?Â
" Disinilah kita melihat profesionalisme Kepolisian dalam bekerja menjaga kamtibmas yang dibantu semua elemen masyarakat, terlebih lagi dengan Kapolrestabes baru yakni Kombes Pol. Mokhamad Ngajib, S.I.K, karena di depan sejumlah PR" menanti Pak Kapolrestabes !! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H