“Siapa tahu memang dari keluarga kaya. Ia keluarkan biaya macam itu dari kantongnya sendiri.” Saya buka kemungkinan.
“Berapa yang bisa begitu? Lalu, mengapa mesti menjadi Kepala Desa kalau hanya untuk berfoya begitu?” Pertanyan kritisnya.
“Jadi, betul perubahan gaya hidup itu yang menyebabkan sampai kena OTT?” Pancing saya lagi.
“Salah satunya.” Jawabnya singkat.
“Apa tindakanmu?”
“Sebagai pendampin desa partikelir, saya menganjurkan dipergencar OTT itu. Biar yang lain mikir. Saya dan teman-teman pendamping, paling banter bisa memberikan masukan tentang tata aturan dan bagaimana melaksanakannya, agar terhindar dari kasus hukum. Sementara, negara dan masyarakat harus menciptakan sistem yang memperkuat jiwa kepemimpinan Kepala Desa.” Tutupnya.
Sam Jack berdiri. Ia pamit untuk mandi.
Pagi yang mengelisahkan, sekaligus mencerahkan. Kekuasaan, sekecil apapun kekuasaan itu, sering menyesatkan kalau yang memperoleh amanah itu tidak memiliki integritas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI