Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Laki-Laki di Pojok Masjid

10 Juni 2016   09:53 Diperbarui: 10 Juni 2016   11:53 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://fandrazkazama.files.wordpress.com

Salim hanya bisa menunduk. "Harus berkata apa padanya?" Batinnya.

"Barangkali salah alamat?"

"Tidak. Alamat yang kutuju benar." katanya terbata-bata.

"Kalau begitu ada perlu yang bisa kubantu? Bukankah bapak yang dompetnya jatuh di depan masjid itu?"

Salim seperti ditampar. "Orang ini pasti ingin berkata: kamu maling."

ia merogoh dompet di balik bajunya dengan perasaan semakin malu dan gemetar.

"Maaf pak, Saya telah berbohong." katanya tersendat-sendat . "Saya tidak bermaksud memiliki dompet itu. Dompet ini bukan milik saya. Saya telah berbohong kepada bapak, saya ingin mengembalikan kepada yang punya. Saya tak akan pernah merasa memiliki."

"Kenapa diberikan kepadaku?"

"Ini milik bapak. Bukan milik saya."

"Bukan. Itu milikmu karena kamu yang menemukan."

"Ampunilah saya pak. Saya tidak berusaha memilikinya. Janganlah saya dituduh mencuri. Saya tidak ingin dibebani dengan barang yang bukan milik saya." Katanya tersedu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun