Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Laki-Laki di Pojok Masjid

10 Juni 2016   09:53 Diperbarui: 10 Juni 2016   11:53 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://fandrazkazama.files.wordpress.com

Bulan memancar pucat. Dan angin berbondong-bondong mengibarkan rambut dan daun jambu. Wajahnya tertunduk. la ingin berkata lebih panjang lagi. Tetapi bibirnya hanya bergetar-getar saja.

"Baiklah kamu aku maafkan. Aku terima dompet ini tanpa sedikit kekurangan."

Salim segera kembali dengan perasaan yang tenang. la segera memasuki masjid di gang kota ini. Malam ini ia telah ketinggalan sholat taraweh jama'ah. Ia segera menyusulnya diantara tadarus yang menggema.

Jiwa Salim malam ini berkecamuk, diombang-ambing kejutan-kejutan. Ia tak ingin beranjak dari sujudnya. Ia ingin diam seperti bulan dan angin. Pada diam itu ada air menetes di atas karpet. Salim menyerahkan dirinya kepada Yang Memilikinya.

Akhirnya suara itu menyapanya dari balik punggungnya.

"Saya disuruh Pak Salam mengantarkan ini kepada Bapak." Anak muda belasan tahun itu menyodorkan selembar amplop yang berasal dari laki-laki berkaos putih itu.

Salim memandang amat tercengang. Ia segera menerimanya. Tetapi ia segera mengembalikan lagi, ketika ia melihat segebok uang dlam amplop itu.

"Itu tidak seberapa dibanding jumlah yang Bapak temukan."

"Tidak, Dik. Ini terlalu berlebihan. Tolong kembalikan. Sampaikan terimakasihku padanya."

"Ambillah pak. Itu untuk Bapak."

"Tidak Dik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun