Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pelajaran Pak Guru Wardi

2 Mei 2016   00:19 Diperbarui: 2 Mei 2016   07:06 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bapak juga kerja di tempat lain?”

“Ya Mas, pengabdian.”

Ojek berhenti di depan rumah keluarga besarku, tanpa aku harus memberi tahu. Aku turun tepat di bawah lampu neon 40 watt, dipasang tepat di depan pintu gerbang. Aku tengok jam tangan pukul sepuluh tepat. Aku keluarkan selmbar rupiah dari dompet dengan cepat. Saat aku sodorkan pada tukang ojek, jantungku bergerak cepat.

“Astaga! Pak Suwardi?!” aku urung memberikan ongkos.

“Ya, Mas.”

“Bapak Masih ngojek?”

“Cari tambahan Mas.”

“Masih mengajar?”

“Masih seperti yang dulu.”

GTT?”

Pak Suwardi menganggu samar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun