Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Potongan Daun Telinga Hanyut Seperti Perahu

24 April 2016   23:51 Diperbarui: 25 April 2016   00:00 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potongan daun telinga itu memang bergerak. Ternyata, di bawah tengkurap daun telinga itu bersemayam gerombolan semut. Mereka menggigit muka potongan daun telinga itu dan membawanya bergerak.

Potongan daun telinga itu terpelanting jatuh ke selokan, bersama semut-semut yang masih tetap menggigit. Dan celakanya, banjir mulai datang. Pelan-pelan potongan daun telinga itu hanyut, mengambang di permukaan air. Semut-semut yang belum lepas berada di atasnya, seperti sedang menumpang perahu. Yah, potongan daun telinga itu hanyut seperti perahu melaju sarat penumpang.

Orang-orang hendak mengikuti laju perahu potongan daun telinga. Namun tertahan hujan. Mereka berhenti di bawah naungan gapura. Mereka cemas, meskipun belum jelas yang dikhawatirkan. Kepala mereka melongok-longok ingin memastikan, sudah sampai dimana potongan daun telinga itu dibawa banjir.

Aku, juga melongok-longok dari jendela yang tertutup gorden separuh badan, ingin memastikan sudah sampai dimana potongan daun telinga itu dibawa banjir.

 

 [Bagian dari: Daun Telinga Siapa Tergelatak di Ujung Jalan?]

 

Djoglo Pandanlandung Malang
April 2016
iman.suwongso@yahoo.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun