2. Personalisasi Subjek Email: Selain menyebut nama di badan email, Anda juga bisa memasukkan nama penerima di subjek email. Subjek email yang dipersonalisasi cenderung lebih menarik perhatian dan meningkatkan tingkat pembukaan email. Contoh: “Sarah, Ada Penawaran Spesial untuk Kamu!”
3. Kirim Email Berdasarkan Perilaku Pelanggan: Lacak tindakan yang dilakukan pelanggan di website Anda, seperti produk yang mereka lihat, barang yang ditinggalkan di keranjang belanja, atau pembelian terakhir. Kirimkan email yang relevan berdasarkan aktivitas tersebut. Misalnya, jika mereka meninggalkan produk di keranjang, kirimkan email pengingat dengan penawaran khusus.
4. Segmentasi Daftar Email: Pisahkan pelanggan berdasarkan preferensi, usia, lokasi, atau perilaku belanja mereka. Dengan melakukan segmentasi, Anda dapat mengirimkan konten yang lebih relevan. Misalnya, pelanggan muda mungkin tertarik dengan tren terbaru, sementara pelanggan yang lebih tua mungkin lebih suka diskon besar.
5. Tawarkan Rekomendasi Produk yang Disesuaikan: Gunakan data pelanggan untuk menawarkan produk atau layanan yang sesuai dengan minat mereka. Jika mereka sering membeli produk fashion, Anda bisa mengirim rekomendasi berdasarkan produk serupa yang pernah mereka beli atau lihat. Ini meningkatkan peluang konversi karena produk tersebut sesuai dengan preferensi mereka.
6. Personalisasi Waktu Pengiriman: Selain mempersonalisasi konten, kirim email di waktu yang tepat. Analisis data kapan pelanggan Anda cenderung aktif membuka email, apakah itu pagi, siang, atau malam hari. Mengirim email di saat yang tepat akan meningkatkan kemungkinan email dibaca dan direspon.
7. Sertakan Riwayat Pembelian: Buat pelanggan merasa dihargai dengan mengingatkan mereka tentang pembelian sebelumnya dan menawarkan produk pelengkap. Misalnya, “Kami harap kamu menikmati sepatu barumu, Sarah! Mungkin kamu juga suka koleksi tas terbaru kami.”
8. Gunakan Gaya Bahasa yang Sesuai: Setiap segmen pelanggan mungkin memiliki cara bicara yang berbeda. Sesuaikan gaya bahasa email Anda dengan karakter audiens. Untuk segmen yang lebih muda, Anda bisa menggunakan bahasa yang lebih santai dan tren, sedangkan untuk audiens yang lebih formal, gunakan bahasa yang lebih profesional.
9. Tampilkan Konten Dinamis: Gunakan konten dinamis yang berubah sesuai dengan informasi pelanggan, seperti lokasi, cuaca, atau waktu. Misalnya, jika Anda tahu pelanggan tinggal di daerah yang sedang hujan, Anda bisa mempromosikan produk musim hujan seperti jas hujan atau payung.
10. Gunakan Template yang Fleksibel: Personalisasi email juga berarti memastikan desain dan tata letak bisa dengan mudah diadaptasi untuk berbagai pelanggan. Anda bisa menggunakan alat seperti Chamaileon yang memungkinkan Anda membuat template email yang fleksibel, mudah disesuaikan, dan tetap terlihat profesional di segala perangkat.
Kesimpulan
Personalisasi email adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan interaksi dan konversi melalui email marketing. Dengan menyesuaikan konten sesuai kebutuhan dan preferensi pelanggan, Anda bisa menciptakan pengalaman yang lebih personal dan relevan. Mulai dari menyebut nama hingga memberikan rekomendasi produk yang sesuai, langkah-langkah personalisasi ini bisa membuat email Anda lebih efektif.