9. Jangan Takut Bereksperimen: Tidak ada aturan baku mengenai frekuensi pengiriman email yang ideal. Cobalah bereksperimen dengan mengubah frekuensi pengiriman Anda dan lihat mana yang paling efektif. A/B testing bisa menjadi alat yang sangat berguna dalam hal ini.
10. Gunakan Alat yang Mempermudah: Untuk mengatur frekuensi pengiriman email dengan lebih mudah, gunakan alat email marketing seperti Chamaileon. Dengan Chamaileon, Anda bisa menjadwalkan email sesuai kebutuhan dan mengelola kampanye Anda dengan lebih efisien. Alat ini juga menyediakan fitur untuk melacak kinerja email sehingga Anda bisa mengatur strategi pengiriman yang lebih tepat.
Kesimpulan
Menentukan frekuensi pengiriman email yang tepat bisa menjadi tantangan, namun dengan pemahaman audiens, pemanfaatan data, dan penggunaan alat yang tepat seperti Chamaileon, Anda bisa menemukan pola yang paling efektif untuk bisnis kecil Anda. Ingat, kunci utama adalah menjaga keseimbangan antara tetap terlihat tanpa membuat pelanggan merasa terganggu. Jadi, segera mulai atur jadwal pengiriman email Anda dan optimalkan hasilnya!
8. Lacak dan Analisis Kinerja Email
Melacak dan menganalisis kinerja email adalah langkah penting untuk memastikan kampanye email marketing Anda berjalan dengan efektif. Dengan memantau data dan metrik yang tepat, Anda bisa mengetahui apa yang berfungsi dan apa yang perlu diperbaiki dalam strategi email marketing Anda. Berikut adalah 10 poin penting yang harus Anda perhatikan saat melacak dan menganalisis kinerja email marketing.
1. Tingkat Pembukaan Email (Open Rate): Ini adalah persentase penerima email yang membuka email Anda. Open rate menjadi indikator awal apakah subjek email Anda cukup menarik perhatian. Jika angkanya rendah, bisa jadi subjek email perlu diperbaiki atau daftar email Anda kurang tertarget dengan baik.
2. Tingkat Klik (Click-Through Rate / CTR): CTR mengukur persentase penerima email yang mengklik tautan di dalam email Anda. Ini adalah indikator penting untuk mengetahui apakah konten email Anda relevan dan apakah CTA (Call-to-Action) yang Anda gunakan efektif. Tingkat klik yang rendah bisa berarti konten Anda kurang menarik atau CTA kurang jelas.
3. Tingkat Konversi (Conversion Rate): Tingkat konversi menunjukkan berapa banyak penerima yang melakukan tindakan yang Anda inginkan setelah membuka email, seperti membeli produk, mendaftar ke layanan, atau mengunduh e-book. Untuk meningkatkan konversi, pastikan pengalaman penerima email sesuai dengan janji yang Anda buat di email.
4. Tingkat Berhenti Berlangganan (Unsubscribe Rate): Ini adalah persentase orang yang berhenti berlangganan dari daftar email Anda setelah menerima email. Angka ini bisa menunjukkan apakah email Anda terlalu sering, tidak relevan, atau tidak memberikan nilai bagi penerima. Jika tingkat berhenti berlangganan tinggi, mungkin saatnya mengevaluasi kembali frekuensi dan kualitas konten email Anda.
5. Tingkat Keluhan Spam (Spam Complaint Rate):Â Ini menunjukkan berapa banyak penerima yang menandai email Anda sebagai spam. Tingkat keluhan spam yang tinggi bisa berdampak buruk pada reputasi pengirim email Anda. Pastikan Anda hanya mengirim email kepada orang-orang yang telah memberikan izin, dan hindari menggunakan judul atau konten yang terkesan spammy.