Mohon tunggu...
Imaniar Sukma
Imaniar Sukma Mohon Tunggu... Lainnya - Ilmu Sejarah

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Olahraga Otak dengan Bermain Kartu: Berprestasi untuk Bangsa

24 November 2020   14:25 Diperbarui: 24 November 2020   16:07 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan Bridge di Indonesia

Belum terdapat data kepustakaan mengenai kapan Bridge masuk ke Indonesia namun diperkirakan sekitar tahun 1880 olahraga Bridge masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Eropa khususnya orang Belanda. Pada tanggal 12 Desember 1953 diprakarsai oleh Willy Th. Roring seorang perwira TNI-AL bersama rekan-rekannya terbentuklah Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) di Surabaya.

Awalnya hanya beranggotakan 8 gabungan namun hingga kini sudah ada pengurus daerah di 29 provinsi. Tahun 1957 Kejuaraan Nasional olahraga Bridge pertama kali diselenggarakan di Yogyakarta. Tahun 1960 GABSI kemudian menjadi anggota KOGOR (Komando Gerakan Olahraga) dan selanjutnya pada tahun 1966 KOGOR dibubarkan dan diganti dengan KONI (Komite Olahraga Nasional).

Tahun 1960 Indonesia diterima menjadi anggota WBF dan Far East Bridge Federation (FEBF) yang kini sudah berganti nama menjadi Pacifik Asia Bridge Federation (PABF). Tahun 2018 untuk pertama kalinya cabang olahraga Bridge dipertandingkan di Asian Games dan berhasil memperoleh medali perunggu.

Permainan ini dimainkan oleh 2 pasang pemain yang masing-masing terdiri atas 2 orang dengan posisi duduk yang berhadapan. Pasangan atau partner masing-masing tim duduk pada posisi berseberangan masih pada 1 meja, baik di posisi arah Utara dengan Selatan, atau Timur dengan Barat. Lalu permainan ini berlangsung dengan menyesuaikan arah dari jarum jam.

Ada 52 kartu yang menjadi media dalam permainan ini. Sehingga masing-masing pemainnya mendapatkan jatah 13 kartu. Masing-masing tim boleh berkomunikasi untuk mengetahui jenis kartu yang dipegang pemain lain dengan menggunakan cara bidding.

Olahraga Bridge memiliki banyak manfaat bagi generasi-generasi masa kini. Selain melatih otak dalam mempertajam daya ingat, olahraga Bridge juga memacu generasi bangsa untuk berprestasi dimana menjadi salah satu upaya dalam menumbuhkan nasionalisme.

Pada masa pandemi olahraga Bridge juga bisa dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi Bridge Base Online (BBO) sehingga prestasi untuk bangsa bisa terus diwujudkan. Sebagai salah satu bukti, UKM Bridge Universitas Airlangga beberapa waktu lalu berhasil mengirimkan 6 anggota bersama beberapa anggota UKM Bridge Universitas Negeri Semarang dan Institut Teknologi Sepuluh November sebagai perwakilan Indonesia dalam "2020 FISU World University Championship-Mind Sports Online."

Selama masa pandemi juga banyak kejuaraan-kejuaraan Bridge yang dilakukan secara online sehingga tidak hanya sebagai olahraga untuk mengisi waktu luang, namun juga banyak prestasi yang bisa dicapai oleh atlit-atlit Bridge Indonesia bagi bangsa Indonesia sendiri.

Referensi:

gabsi.or.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun