Mohon tunggu...
Maulida Imania
Maulida Imania Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kebijakan Baru SBMPTN 2018? Siapa Takut

10 April 2018   22:50 Diperbarui: 11 April 2018   07:21 5095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SBMPTN.

Wait. Seperti pernah dengar dan pernah mengalami *ehh. Nggak-nggak, ingat kok. Ujian sekelas Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri nggak akan bisa terlupakan.

Untuk kamu yang masih bingung dengan apa itu SBMPTN? Insya Allah bacaan ini sedikit banyak bisa membantu kamu untuk memahamkan apa itu SBMPTN. Sebagai orang yang sudah mengalami betapa sengitnya persaingan di SBMPTN, saya paham betul suka dukanya ikut ujian yang satu ini.

Menurut Wikipedia, SBMPTN merupakan seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan perguruan tinggi negeri menggunakan pola ujian tertulis secara nasional yang selama ini telah menunjukkan berbagai keuntungan dan keunggulan, baik bagi calon mahasiswa, perguruan tinggi negeri, maupun kepentingan nasional.

Namun, sekarang ini tidak hanya ada ujian tulis dengan paper, ada juga ujian tulis dengan komputer seperti halnya Ujian Nasional Berbasis Komputer. Kalau saya dulu, saya memilih ujian secara paper saja. Sebernarnya memilih ujian dengan papermaupun komputer itu sama saja tergantung kamu nyamannya dimana *eaa. Kalau saya nyaman pakai paper *hehe.

Untuk SBMPTN tahun 2018 ini, ada istilah UTBK dan UTBC. UTBK merupakan singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer sedangkan UTBC adalah Ujian Tulis Berbasis Cetak. Selain itu, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ada UTBK android yang dikhususkan untuk Panlok Bandung dengan kuota yang masih terbatas.

Jadi, ujian ini menggunakan perangkat bergerak (tablet atau telepon pintar) berbasis android yang dibawa sendiri oleh peserta ujian. Tentu dengan spesifikasi android tertentu.

Wah, menanggapi model ujian yang baru ini sebernarnya tidak begitu tabu ya. Kalau kalian sering latihan soal-soal SBMPTN yang ada di aplikasi playstore mungkin sudah sangat terbiasa. Atau mungkin yang ikut bimbingan belajar online. Sebagian besar aktivitas belajarnya juga menggunakan gawai.

Menurut saya, ini merupakan sebuah keuntungan bagi kamu yang sudah terbiasa belajar menggunakan gawai. Tidak bisa dipungkiri seiring berkembangnya teknologi, kita pasti merasa lebih nyaman dan santai jika menggunakan alat yang setiap harinya kita gunakan.

Materi yang diujikan tetap sama seperti sebelumnya, Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA), Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi, Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora, dan Ujian Keterampilan yang dikhususkan untuk kamu yang memilih program studi bidang seni dan keolahragaan. Dan ada pula ujian campuran dengan materi TKPA, TKD Saintek, dan TKD Soshum.

Hal yang menarik bagi saya di SBMPTN 2018 ini adalah sistem penilaian yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.  Saya mengikuti akun Instagram @masukkampus. Dalam postingan terbarunya terdapat sistem penilaian SBMPTN yang terbaru yang dilansir dari akun twitter @SekreSBMPTN.

  • Informasi/petujuk menjawab soal akan diberikan di setiap soal ujian SBMPTN 2018
  • Penilaian tidak didasarkan pada jawaban benar nilainya 4, tidak menjawab nilainya 0 dan jawaban salah nilainya -1 (beda dengan tahun-tahun sebelumnya)
  • Penilaian akan dilakukan berdasarkan hasil jawaban dari seluruh peserta ujian tulis tahun 2018
  • Nilai akhir akan memperhitungkan jumlah soal yang bisa dijawab pada kategori sulit, kategori sedang, dan kategori mudah.
  • Berdasarkan perhitungan point 4, maka siswa yang dapat menjawab soal benar jumlah yang sama misalkan 10 belum tentu mempunyai nilai akhir yang sama (tergantung dari jumlah soal kategori sulit, sedang atau mudah)

Nah, benar-benar berbeda kan ya? Sebelum ada penjelasan yang lebih detail, banyak tanggapan yang berbeda mengenai kebijakan baru ini. Ada yang menganggap ujian ini semakin meringankan para CAMABA dan ada pula yang menganggap semakin memberatkan.

Mereka juga menyayangkan mengapa keputusan sebesar ini dikeluarkan H-1 bulan SBMPTN. Karena sudah berbulan-bulan mereka belajar untuk SBMPTN dengan kebijakan yang lama.

Walaupun saya sudah bisa dibilang mahasiswa, tetapi hal-hal yang berkaitan dengan SBMPTN selalu menarik untuk dibahas di kalangan mahasiswa. Terkadang kita juga membandingkan kebijakan masa kita dan sekarang. Kita juga masih punya adik-adik kelas yang akan menghadapi ujian SBMPTN. Jadi, apa salahnya untuk ikut nimbrung*hehe.

Baru-baru ini surat resmi dari panitia pusat SBMPTN telah diedarkan. Surat tersebut berisi ketentuan lengkap bagaimana penilaian SBMPTN 2018. Untuk lebih jelasnya bisa cek Instagram @masukkampus.


Jadi, SBMPTN tahun ini benar-benar tidak ada pengurangan nilai (-1)  jika kamu menjawab soal salah. Dari kebijakan ini banyak yang menganggap ini lebih memudahkan bagi peserta ujian. Banyak pula yang beranggapan bahwa bisa saja menjawab semua soal tanpa takut terkurangi nilainya dan berharap keberuntungan.

Mereka berpikir akan ada banyak orang-orang yang lolos ujian karena lucky. Kalau menurut saya lebih ke kesungguhan dalam berdo'a. Jika kamu sudah berusaha belajar siang malam serta dibarengi dengan do'a Insya Allah usaha itu juga tidak akan mengkhiatimu.

empire.edu
empire.edu
Nah, bagaimana pendapatmu tentang kebijakan baru ini? Bagaimanapun kebijakan yang ada jika kamu sudah benar-benar sudah berikhtiar, maka kamu akan menuai hasil yang sudah kamu tanam sebelumnya. Tetap semangat teman-teman! Perubahan itu pasti ada, tergantung bagaimana kita menghadapinya. Semangaat!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun