Mohon tunggu...
Iman Fadhilah
Iman Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sociology student which interested in content and article writing.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Inovasi Desa PMT Ampar Benteng, Tetap Produktif di Usia Lanjut

27 Desember 2021   10:53 Diperbarui: 27 Desember 2021   11:19 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang Masalah di Usia Lanjut

Perlindungan sosial terhadap masyarakat usia lanjut menjadi isu yang sedang hangat diperdebatkan pada masa kini. Sebab, pada tahun 2020 tercatat oleh BPS ada sekitar 26,8 juta jiwa. Jumlah tersebut merupakan angka yang sangat besar mengingat jumlah penduduk di Indonesia ada sekitar 267 juta jiwa.

Lantas mengapa pembangunan sosial pada warga lanjut usia menjadi isu yang perlu ditangani oleh kita semua? Menua adalah sebuah proses ilmiah, yang ditandai dengan perubahan fisik dan kapasitas fungsional individu yang menurun. Tentunya hal tersebut mengakibatkan terjadinya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut.

Pada kondisi tersebut, warga usia lanjut memerlukan pendampingan, untuk merawat dan membantu mereka baik dari keluarga maupun sanak dan saudara. Meskipun hal tersebut ditandai dengan meningkatnya harapan hidup di suatu daerah, namun ini juga menjadi tantangan dengan beban ekonomi yang ditanggung usia produktif untuk membiayai penduduk lansia.

Maka dari itu, kita perlu mencari informasi terlebih dahulu, mana warga yang sudah masuk ke usia lanjut namun tetap bisa produktif. Hal ini ternyata sudah diuji terlebih dahulu oleh BPS, di mana dari keseluruhan penduduk lansia, ternyata sekitar 45% di antaranya masih bekerja, termasuk yang berada di pedesaan.

Pada umumnya lansia menikmati hari tuanya di lingkungan keluarga. Hal ini sesuai dengan nilai budaya yang ada, dimana orang tua yang berusia lanjut harus dihormati, dihargai dan dibahagiakan. Bahkan dalam tuntunan agama, orang yang lebih muda dianjurkan untuk menghormati dan bertanggung jawab atas kesejahteraan yang lebih tua khususnya orang tua sendiri

Sehingga dengan permasalahan angka ketergantungan lanjut usia dan banyak penduduk usia produktif yang menanggung para lansia, pemerintahan Desa Ampar Benteng melalui musyawarah menggagas program inovasi Desa PMT Yang bertujuan untuk meningkatkan angka harapan hidup dan produktivitas para lansia di desa tersebut.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang program tersebut, simak penjelasan di bawah ini, yuk!

Solusi yang ditawarkan oleh program Inovasi Desa PMT Desa Ampar Benteng

Program PMT dari Desa Ampar Benteng, sebenarnya bukan hanya merupakan satu rangkaian. Namun ada beberapa tahapan yang harus dilalui dan memiliki tujuan tersendiri agar lansia di Desa Ampar Benteng bisa tetap produktif di hari tuanya. Rangkaian ini mengikuti sistematika dari Dinas Kesehatan setempat.

Pertama, pemilihan kader dari PMT Ampar Benteng diseleksi melalui kelompok umur lansia, yang mana umur tersebut adalah 65 tahun ke atas. Setelah memisahkan kelompok umur, barulah para lansia di desa Ampar Benteng melakukan tes Kesehatan yang bertujuan untuk melihat seberapa baik gizi atau Kesehatan para lansia di desa ini.

Setelah mendata Kesehatan yang ada di desa Ampar Benteng, setiap harinya lansia akan melakukan senam tensi darah dan senam lansia agar kebugaran tubuhnya tetap terjaga. Kegiatan senam tersebut juga diimbangi dengan pemberian makanan tambahan (PMT) yang sudah disesuaikan dengan gizi para lansia di desa Ampar Benteng.

Hasilnya, lansia di desa Ampar Benteng tampak sehat dan ceria ketika memakan makanan yang sehat dari pemerintah desa. Ditambah lagi para lansia dapat bersosialisasi dengan teman sebayanya karena melakukan senam Bersama yang membuat suasana jadi lebih hangat.

Tubuh yang bugar dan pikiran yang sehat membuat lansia bisa kembali masuk ke usia produktif. Maka kepala Desa Ampar Benteng, Vinsensius Agur, memberikan kegiatan hobi yang juga menggali gagasan para lansia. Yaitu, menganyam kerajinan tangan kearifan lokal.

Analisis Mengenai Isu Lansia

Era bonus demografi yang sedang dihadapi Indonesia ini disebut-sebut akan mencapai puncaknya pada 2045. Hal ini menyebabkan banyaknya penduduk lanjut usia yang perlu kita pantau keberadaannya. Tentunya karena lansia sudah mengalami penurunan fisik, pikiran dan kemampuan lainnya. Sehingga diperlukan pendampingan untuk menjaga agar lansia tetap aman dan bisa produktif di usia tuanya.

Meskipun begitu, Isu lansia yang sedang dihadapi Indonesia saat ini adalah meningkatnya jumlah lansia yang menambah beban pada masyarakat usia produktif untuk membiayai dan merawatnya. Namun perlu diketahui dengan rangkaian program PMT Inovasi Desa Ampar Benteng, lansia juga bisa tetap produktif di usia tuanya dengan pengawasan yang aman lho.

Cara membuat lansia tetap sehat secara fisik dan pikiran adalah dengan diberikan makanan yang bergizi, cek Kesehatan secara berkala, sarana pengobatan yang mudah dijangkau, membuat program yang mana para lansia bisa bersosialisasi satu sama lain. Beberapa hal tersebut akan membuat para lansia memiliki gagasan yang sehat untuk bisa melanjutkan aktivitas atau hobinya terdahulu.

Tentunya beberapa rangkaian program tersebut dapat dilakukan secara kolektif namun dalam skala yang kecil agar lebih efektif dan mudah dipantau. Misalnya dalam skala RT, RW atau Desa. Dengan itu, diharapkan isu lansia dapat teratasi dengan mewujudkan lansia berkualitas sebagai tujuan dari pemerintah Indonesia. Yang diharapkan lansia berkualitas ini juga dapat menghadapi Indonesia Emas 2045.

Penutup

Akhir kata, isu beban usia produktif oleh lansia saat ini sebenarnya bisa diatasi dengan mudah jika dilakukan secara kolektif oleh RT, RW atau Desa tempat tinggal masing-masing. Tentunya dengan mencontoh program PMT Program Inovasi Desa Ampar Benteng ini juga bisa menciptakan lansia yang berkualitas. Dimana mereka bisa masuk kembali ke usia produktif karena punya fisik dan pikiran yang sehat.

Diharapkan semua desa atau perumahan yang ada dapat mencontoh program yang dijalankan oleh desa Ampar Benteng ini. Terutama jika di daerah tersebut, diketahui adanya banyak lansia. Terima kasih telah membaca artikel singkat ini dan sampai jumpa di tulisan menarik lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun