Mohon tunggu...
Imandaaulia firda
Imandaaulia firda Mohon Tunggu... Mahasiswa - saat ini saya mahasiswa

hobi saya sangat random saya suka mendengar keluhan teman teman saya ketika mereka bersedih, bersenang, dll. saya juga hobi jadi vloger dadakan, healing, olaraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cermin Hati yang Bersih Kebersihan Sebagian dari Iman

27 November 2024   13:43 Diperbarui: 27 November 2024   13:48 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil yang damai, hiduplah seorang pemuda bernama Farhan. Pemuda ini terkenal sebagai orang yang rajin dan suka membantu orang lain. Namun, ada satu hal yang selalu menjadi bahan pembicaraan warga desa: Farhan memiliki kebiasaan yang kurang memperhatikan kebersihan, baik dalam lingkungan tempat tinggal maupun dirinya sendiri.

Rumahnya tampak berantakan, dengan sampah yang sering berserakan di halaman. Meski demikian, Farhan tidak merasa bahwa kebiasaannya itu adalah masalah besar. Baginya, keimanan lebih penting daripada hal-hal seperti kebersihan.

"Yang penting hatiku bersih," ujar Farhan setiap kali seseorang menegur.

Namun, suatu hari, hidup Farhan berubah.

Pertemuan dengan Ustaz
Di desa itu, ada seorang ustaz muda bernama Ustaz Salim yang baru pindah dari kota. Setiap sore, beliau mengadakan kajian di masjid desa, membahas berbagai hadis Rasulullah . Suatu hari, Farhan, yang jarang hadir di masjid kecuali saat shalat, memutuskan untuk ikut mendengarkan.

Di tengah kajian, Ustaz Salim membaca sebuah hadis:

"Kebersihan adalah sebagian dari iman."

Farhan tersentak. Ia tahu hadis itu, tetapi tidak pernah benar-benar merenungkannya. Ustaz Salim melanjutkan, "Iman bukan hanya soal shalat, puasa, atau zikir. Kebersihan, baik lahir maupun batin, adalah cerminan dari keimanan kita. Rasulullah selalu menjaga kebersihan diri, rumah, dan lingkungannya. Kita, sebagai umatnya, seharusnya mencontoh beliau." Farhan merasa seolah-olah Ustaz Salim sedang berbicara langsung kepadanya. Hatinya gelisah sepanjang malam.

Langkah Pertama
Keesokan harinya, Farhan memutuskan untuk memulai perubahan. Ia memandang rumahnya yang berantakan dan halaman yang penuh dengan daun kering serta sampah plastik. Dengan tekad baru, ia mulai membersihkan.

Tapi, pekerjaan itu tidak mudah. Tangannya pegal, tubuhnya berkeringat, dan ia merasa ingin menyerah. "Kenapa harus repot? Bukankah shalatku sudah cukup?" pikirnya. Namun, ia teringat hadis yang dibahas Ustaz Salim.

"Kalau aku ingin imanku benar-benar kuat, aku harus melakukannya," bisiknya pada diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun