Mohon tunggu...
Iman Agung Silalahi
Iman Agung Silalahi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar hidup sehat holistik

Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Singkong, Kentang, Ubi atau Talas? Mana yang Terbaik untuk Diabetes?

30 Desember 2021   10:52 Diperbarui: 1 Januari 2022   21:26 6987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Singkong, kentang, ubi dan talas (Foto: dokumen pribadi)

Karena itu sebagaimana biasanya saya ingin berceloteh tentang diabetes melitus tipe 2, sebuah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah melewati batas atas normal karena mengabaikan gaya hidup sehat.

Jalankan gaya hidup sehat dengan hati yang senang, khususnya dalam hal pola makan yang seimbang, agar kamu terhindar dari kelebihan berat badan, agar risiko diabetes bukan menjadi sebuah ancaman.

Kalau setiap orang saja perlu menjalankan gaya hidup sehat, maka apalagi hal itu bagi orang dengan diabetes. Orang dengan diabetes wajib menjalankan gaya hidup sehat agar terhindar dari komplikasi dini dan akibat fatal dari penyakit diabetes.

Pola makan yang seimbang adalah pola makan yang sesuai kebutuhan. Jumlah asupan kalori melalui makanan harus seimbang dengan banyaknya kalori yang dibutuhkan. Itu penting untuk mencegah kegemukan. Itu perlu agar kadar gula darah dapat dikendalikan.

Orang dengan diabetes perlu memperhatikan kandungan karbohidrat dari setiap makanan yang akan dimakannya. Semakin tinggi kandungan karbohidrat dari suatu makanan, maka akan semakin tinggi juga potensi kenaikan kadar gula darah yang diakibatkannya.

Tapi untuk memudahkan kamu memilih mana makanan yang cocok untuk mengendalikan kenaikan kadar gula darah, maka kamu perlu mengetahui indeks glikemik dan beban glikemik dari suatu makanan.

Indeks glikemik (IG) merupakan suatu indikator dari cepat atau lambatnya suatu makanan dalam menaikkan kadar gula darah. Sebagaimana dilansir dari healthline.com, dalam skala 0-100, makanan dapat diklasifikasikan berdasarkan nilai IG rendah, sedang dan tinggi. Semakin rendah nilai IG suatu makanan berarti semakin lambat makanan tersebut menaikkan kadar gula darah.

- IG rendah        : 0-55.

- IG sedang        : 56-69.

- IG tinggi           : 70-100.

Tapi, IG dari suatu makanan dapat berubah tergantung dari beberapa faktor sebagaimana dilansir dari sharecare.com:

  1. Tingkat kematangan atau lama penyimpanan: Semakin matang suatu buah atau sayuran maka semakin tinggi IG dari buah atau sayuran tersebut.
  2. Proses: Jus buah memiliki IG yang lebih tinggi dari buah yang belum diproses; IG dari kentang yang ditumbuk lebih tinggi dari IG kentang panggang.
  3. Metode memasak: Berapa lama suatu makanan dimasak (al dente pasta memiliki IG yang lebih rendah dari IG pasta yang dimasak lebih lama sampai lembut).
  4. Variasi: Beras bulir panjang putih memiliki IG lebih rendah dari beras coklat, tapi beras bulir pendek putih memiliki IG lebih tinggi dari beras coklat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun