Mohon tunggu...
Iman Agung Silalahi
Iman Agung Silalahi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar hidup sehat holistik

Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangga Menjadi Orang Indonesia, Ini Dua Alasan Utamanya!

18 Agustus 2021   13:03 Diperbarui: 18 Agustus 2021   13:09 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo semua sahabat dan kerabat, khususnya sesama diabetesi yang bersemangat. Salam hebat dan juga salam sehat!

Di tengah kepungan pandemi Covid-19 yang masih terus mendera dunia, kemarin kita memperingati hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-76 dari negara yang kita cintai bersama, Republik Indonesia.

Bendera Merah-Putih berkibar gagah di seluruh wilayah nusantara. Di gunung atau di lembah, di tengah kota atau di pelosok desa, di daratan atau di lautan, kibaran Sang Dwi Warna selaras dengan getar bangga di dalam dada.

Karena pandemi Covid-19, tidak ada semarak dan keriuhan pesta rakyat sebagaimana biasanya. Di seluruh Indonesia, PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) masih diperpanjang sampai tanggal 23 Agustus 2021.  Kecewa? Mungkin saja. Tapi itu wajar terjadi. Karena terasa ada yang hilang di hari yang sangat istimewa bagi rakyat Indonesia.

Tapi pagi dini hari tadi, saya bersyukur kepada TUHAN yang telah mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Tidak percuma perjuangan para pahlawan bangsa dalam mengusir penjajah. Tidak percuma juga darah para pahlawan bangsa tertumpah di seluruh nusantara. Mereka mati demi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). NKRI harga mati!

Saya bukan siapa-siapa, juga bukan anak siapa-siapa. Saya hanya seseorang di akar rumput bangsa. Tapi saya bangga menjadi orang Indonesia.

Kenapa saya bangga menjadi orang Indonesia? Kalau kamu mau tahu tentang apa yang membuat saya bangga menjadi orang Indonesia, yuk baca tulisan saya ini. Pelan-pelan saja, tapi sampai titik terakhir. Oke?

= = =

Ada dua hal yang membuat saya bangga menjadi orang Indonesia. Kedua hal itu adalah kekayaan sumber daya alam dan kehebatan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia.

1.  Sumber Daya Alam Indonesia

Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya dengan sumber daya alamnya. Kekayaan sumber daya alam Indonesia tersimpan di dalam perut bumi, di daratan dan juga di lautan.

Di dalam perut bumi nusantara terdapat aneka tambang yang menjadi simpanan kekayaan Indonesia. Dua di antaranya adalah emas dan nikel.

Emas sudah menjadi lambang kekayaan, kemakmuran, dan keagungan suatu bangsa sejak ribuan tahun yang lalu. Kisah tentang Nebukadnezar II (Arab: Bikhantushar atau Bukhtanasar) membenarkan hal tersebut. Sang penguasa kerajaan Babionia Baru (605 SM -- 562 SM) itu mendirikan patung dirinya yang terbuat dari emas.

Tahukah kamu bagaimana kekayaan Indonesia kalau dilihat dari emas saja? Dilansir dari cnbcindonesia.com, total cadangan bijih emas Indonesia tahun 2019 tercatat 3,5 milyar ton, dengan kandungan logam emas 4,6 ribu ton. Itu baru merupakan data cadangan bijih emas berdasarkan lokasi-lokasi tambang emas yang sudah beroperasi.

Tapi jika ditambah dengan potensi tambang emas di lokasi-lokasi lainnya di seluruh nusantara yang belum dieksplorasikan, maka total sumber daya bijih emas Indonesia pada tahun 2019 adalah sebesar 14,95 milyar ton, dengan kandungan logam emas 13,3 ribu ton.

Karena itu, kamu bisa bayangkan peningkatan manfaat yang bagaimana yang akan dinikmati bangsa Indonesia ketika Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas (51%) di PT. Freeport Indonesia sejak Desember 2018 yang lalu ketimbang sebelumnya yang menguasai saham sebanyak 9% saja. PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan tambang terkemuka di dunia yang melakukan eksplorasi, menambang dan memproses bijih emas, perak dan tembaga.

Tentang nikel, orang awam lebih mengenal barang-barang yang terbuat dari baja tahan karat (stainless steel) daripada mengenal nikel yang membuat barang-barang tersebut menjadi tahan karat. Peralatan dapur (misal: sendok, garpu, panci, dan pisau) dan besi baja untuk rangka otomotif (misal: velg, bumper dan knalpot) adalah beberapa contoh barang yang tahan karat karena peran nikel.

Tapi nikel semakin populer seiring dengan semakin gencarnya pemberitaan tentang mobil listrik yang akan. menggantikan mobil berbahan bakar minyak di masa depan.

Nikel adalah bahan baku utama untuk baterai lithium sebagai baterai mobil listrik. Semakin tinggi kadar nikel dalam baterai mobil listrik tersebut diyakini akan semakin meningkatkan kepadatan energinya sehingga membuat mobil listrik tersebut akan memiliki kemampuan jarak tempuh yang lebih jauh.

Indonesia menduduki peringkat pertama dalam hal cadangan nikel dunia, yakni sebanyak hampir 24%, sebagaimana dilansir dari industri.kontan.co.id.

Berdasarkan data dari PSDMP-Badan Geologi Kementerian ESDM, per Desember 2020, secara umum total sumber daya bijih nikel Indonesia adalah sebesar 14 milyar ton yang didominasi dengan klasifikasi sumber daya tereka, sedangkan cadangan bijih tercatat 4,4 milyar ton yang didominasi klasifikasi cadangan terkira.

Sumber daya logam nikel Indonesia ditaksir sebanyak 204 juta ton, sedangkan total cadangan logam nikel sekitar 69 juta ton yang didominasi dengan klasifikasi cadangan terkira.

Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang berada di atas permukaan tanah. Beraneka tanaman dapat tumbuh subur di Indonesia.

Koes Plus, sebuah grup band legendaris Indonesia, menuliskan dalam salah satu syair lagu ciptaan mereka bahwa '... tanah kita tanah surga, tongkat kayu pun jadi tanaman'. Mungkin terasa 'lebay', tapi begitulah kenyataannya, tanah nusantara adalah tanah yang sangat subur.

Salah satu tanaman yang menjadi kekayaan sumber daya alam dari tanah tumpah darah kita adalah kelapa sawit. Kelapa sawit adalah tanaman industri yang produk-produk turunannya sangat akrab dengan kehidupan manusia sehari-hari. Minyak goreng, mentega, dan sabun, adalah sebagian contoh dari produk-produk turunan kelapa sawit.

Tapi produk turunan kelapa sawit yang menarik perhatian pada saat ini adalah biodiesel sebagai bahan bakar terbarukan, apalagi setelah kandungan biodiesel dalam BBM jenis solar telah meningkat dari yang tadinya 20% menjadi 30% sejak tahun 2020 sehingga Pertamina tidak lagi mengimpor solar pada saat ini.

Saat ini Indonesia adalah negara penghasil sekaligus pengguna biodiesel terbesar di dunia. Konsumsi biodiesel telah meningkat dari sekitar 5,8 juta ton pada tahun 2019 menjadi 7,2 ton juta pada tahun 2020 dan diproyeksikan akan meningkat menjadi 8 juta ton pada tahun 2021 sebagaimana dilansir dari gapki.id.

Indonesia adalah negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Produksi kelapa sawit Indonesia pada tahun 2020 mencapai 51,58 juta ton sebagaimana dilansir dari money.kompas.com.

Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat beraneka ragam yang berada di wilayah perairan. Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik ini memiliki total luas wilayah kurang lebih 7,81 juta km2 yang terdiri dari wilayah daratan seluas 2,01 km2, wilayah lautan seluas 3,25 juta km2, dan wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) seluas 2,55 juta km2 sebagaimana dilansir dari kkp.go.id.

Salah satu kekayaan sumber daya alam Indonesia yang berada di wilayah perairan adalah ikan. Indonesia memiliki angka potensi lestari produksi ikan yang besar, yaitu 12,54 juta ton per tahun dengan nilai ekonomi mencapai USD20 milyar per tahun.

Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengancam kelestarian populasi ikan.

Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan ikan di perairan Indonesia, baik dari laut ataupun dari perairan umum di daratan (danau, sungai, waduk dan rawa), yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 10 juta ton per tahun.

Padahal, jumlah total tangkapan ikan dari perairan Indonesia pada tahun 2019 baru mencapai 7,53 juta ton yang terdiri dari 92,68% (tangkapan ikan dari perairan laut) dan 7,32% sisanya dari tangkapan ikan di perairan umum daratan.

Artinya, masih terbuka ruang yang sangat luas untuk meningkatkan produksi ikan laut yang berada di wilayah perairan Indonesia.

2. Sumber Daya Manusia Indonesia

Sejarah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang memiliki kemampuan berpikir cemerlang dengan prestasi yang mendunia. Bukan cuma Bung Karno dan Bung Hatta, tapi ada banyak lagi orang Indonesia yang buah pemikiran atau hasil karyanya mendunia sehingga dapat membuat semua anak bangsa berdecak kagum dan bangga.

Candi Borobudur yang merupakan kuil Budha terbesar di dunia adalah salah satu saksi bisu yang menunjukkan betapa hebatnya sumber daya manusia yang dimiliki bangsa Indonesia. Candi yang dibangun oleh raja Samarattungga dari Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 itu menjadi pusat peradaban seni tingkat dunia pada saat itu.

Pangeran Diponegoro adalah salah seorang anak bangsa Indonesia yang sangat disegani, bahkan ditakuti oleh Belanda. Bagi Belanda, perang Diponegoro (1825-1830) adalah salah satu perang yang mengerikan karena memakan korban tewas sampai lebih dari 200 ribu orang.

Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah seorang ahli strategi perang gerilya yang membuat pasukan Belanda bingung dan kocar-kacir. Perang gerilya adalah perang yang dilakukan secara berpindah-pindah, menyerang dan menghilang secara tiba-tiba dan dengan penuh kecepatan. Hasilnya kemerdekaan Indonesia dapat dipertahankan, dan akhirnya Indonesia diakui dunia.

Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia yang dapat mengharumkan nama bangsa. Khusus di bulan Agustus 2021 ini saja, sedikitnya ada tiga prestasi hebat dan luar biasa yang ditorehkan anak-anak bangsa Indonesia sbb:

  • Lagu Indonesia Raya berkumandang di Olimpiade Tokyo 2020. Greysia Polii dan Apriyani Rahayu merebut medali emas ganda putri cabor bulutangkis pada tanggal 2 Agustus 2021. Mereka bukan pasangan yang diunggulkan untuk merebut medali emas. Tapi mereka berhasil mengalahkan pasangan-pasangan unggulan baik dari Jepang, Korea dan China.
  • Ekspor serentak 627,4 ton hasil pertanian sebanyak senilai Rp 7,29 trilyun ke 61 negara. Mungkinkah ada ekspor sedemikian besar kalau tidak ada para petani hebat di balik ekspor serentak itu?
  • Semakin banyak pasien Covid-19 yang sembuh dari perawatan di rumah sakit. Siapa yang dapat membantah peran penting para tenaga kesehatan di balik sukses kesembuhan para pasien tersebut? Para tenaga kesehatan adalah pahlawan bangsa di tengah pandemi Covid-19.

Akhirnya, cukup sampai di sini dulu tulisan saya ini. Berbanggalah menjadi orang Indonesia. Karena Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan kehebatan sumber daya manusia.

Selamat menjalankan hidup sehat dan tetap bersemangat!

Bekasi, 18 Agustus 2021

Si-Iman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun