Sebagian besar orang Indonesia memiliki tipe kulit IV atau V, berkulit cokelat atau cokelat muda.
Ultraviolet Index. Satu faktor lain yang berperan dalam menentukan kualitas dan kuantitas sinar UV adalah Ultraviolet Index (UVI). Kembali dilansir dari perdoski.id, World Health Organization (WHO) mendefinisikan UVI sebagai perhitungan kekuatan radiasi UV yang menembus lapisan ozon hingga mempunya dampak ke tubuh berupa terbakar surya (sun burn).
Klasifikasi UVI berdasarkan WHO terkait dampaknya terhadap kulit (WHO, 2002) menunjukkan bahwa semakin tinggi angka UVI berarti semakin berbahaya kesehatan manusia akibat pajanan sinar UV:
- Skala hijau: UVI = 0-2, risiko bahaya rendah.
- Skala kuning: UVI = 3-5, risiko bahaya sedang.
- Skala oranye: UVI = 6-7, risiko bahaya tinggi.
- Skala merah: UVI = 8-10, risiko bahaya sangat tinggi.
- Skala ungu: UVI > 11, risiko bahaya ekstrim tinggi.
Berdasarkan peneliltian dari McKenzie dkk., dilansir dari perdoski.id, dijelaskan bahwa semakin tinggi angka UVI berarti semakin sedikit waktu untuk mencapai kadar vitamin D yang dibutuhkan. Semakin luas kulit yang terpajan sinar UV berarti semakin singkat waktu berjemur yang diperlukan untuk mendapatkan kadar vitamin D yang dibutuhkan.
Menurut Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, SpKK (K), FINSDV, FAADV, yang ditunjuk PP Perdoski menjadi person in charge (PIC) Kajian Ilmiah Paparan Sinar UV, sebagaimana dilansir dari health.kompas.com, hampir setiap hari rata-rata UVI di berbagai kota di Indonesia pada pukul 10.00-14.00 sudah mencapai angka 8 hingga lebih dari 11, dan bahkan bisa sangat ekstrim di angka 14.
"Padahal UVI ideal yang dibutuhkan untuk untuk membentuk vitamin D adalah hanya 3,5 - 6," jelas dr. Prasetyadi yang juga merupakan dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) itu.
Itu berarti bahwa kalau hanya bertujuan untuk mendapatkan vitamin D dari sinar matahari dalam waktu yang sangat singkat, maka olahraga jalan kaki antara jam 10.00 - 14.00 adalah waktu yang tepat.
Padahal, tujuan utama dari berolahraga jalan kaki bagi kita, dan khususnya bagi seorang diabetesi, adalah untuk menjaga agar kadar glukosa darah berada dalam kisaran normal. Kita butuh waktu minimum 30 menit per hari atau 150 menit per minggu, untuk berolahraga jalan kaki secara teratur untuk juga mengendalikan gejala diabetes.
Tapi kalau dengan berolahraga jalan kaki di bawah paparan sinar matahari, kita bisa mendapatkan vitamin D juga, kenapa kita tidak melakukan hal itu? Tentu saja itu bagus dan patut disyukuri. Apalagi sebagaimana dilansir dari hellosehat.com, vitamin D yang berasal dari sinar matahari adalah lebih baik dari vitamin D yang berasal dari makanan.
Sebuah studi yang lain, dilansir dari mediaindonesia.com, sebuah studi yang dilakukan oleh Patrick Schrauwen, professor ilmu nutrisi dan pergerakan di Maastricht University Medical Center di Belanda, menunjukkan bahwa manfaat olahraga sore secara meyakinkan mengalahkan manfaat olahraga pagi. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa sensitivitas insulin rata-rata dari pria yang mengayuh sepeda pada sore hari jauh lebih baik daripada yang berolahraga pagi.