Huruf 'A' dalam UV-A berasal dari kata 'Aging' yang artinya adalah penuaan. UV-A berdampak pada proses penuaan kulit yang mengakibatkan timbulnya keriput.
Memang ada beberapa faktor yang menyebabkan proses penuaan. Ada faktor intrinsik atau faktor dari dalam tubuh, misalnya: usia, ras, dan hormon. Ada juga faktor ekstrinsik atau faktor dari luar tubuh, misalnya: pengaruh suhu panas, gaya hidup, polusi, dan terutama paparan sinar matahari (UV-A) sebagaimana dilansir dari e-journal.unair.ac.id.
Makanya, gak heranlah kalau orang yang bekerja di bawah paparan sinar matahari akan tampak lebih tua dari orang yang bekerja di dalam gedung atau rumah. Para petani atau nelayan akan memiliki kulit yang lebih cepat keriput daripada para pekerja kantoran.
Huruf 'B' dalam UV-B berasal dari kata 'Burning' yang artinya adalah pembakaran. Jumlah UV-B memang cuma 5% dari total radiasi UV yang sampai ke bumi, tapi UV-B dapat mengakibatkan kulit lapisan atas terbakar, bahkan dapat merusak DNA dan menyebabkan kanker. Â Namun, walaupun memiliki bahaya, UV-B memberikan manfaat positif bagi kesehatan. UV-B berperan untuk merangsang tubuh memproduksi vitamin D.
Ketahanan kulit terhadap pajanan spektrum sinar UV tidak sama pada semua orang. Dilansir dari dermnetnz.org, Fitzpatrick membagi kulit manusia menjadi 6 tipe berdasarkan ketahanannya terhadap pajanan surya sebagai berikut:
Tipe 1 Â : Kulit putih pucat; selalu terbakar, tidak pernah 'tanning' (kecokelatan).
Tipe 2 Â : Kulit putih sedang; mudah terbakar, sedikit atau jarang 'tanning'.
Tipe 3 Â : Kulit putih agak gelap; kadang terbakar, dapat 'tanning' tanpa didahului terbakar.
Tipe 4 Â : Kulit cokelat muda; biasanya tidak terbakar, mudah 'tanning'.
Tipe 5 Â : Kulit cokelat; jarang terbakar, mudah 'tanning'.
Tipe 6 Â : Kulit cokelat tua atau hitam; tidak pernah terbakar, selalu 'tanning' gelap.