Iana tersenyum mendengar jawaban ayahnya itu. Aku kuat kok, kata Iana dalam hati. Akan kubuktikan nanti, Iana bertekad di dalam hatinya.
Tapi sebenarnya Iana tidak terlalu tertarik dengan pohon-pohon besar yang diceritakan ayahnya itu. Iana lebih tertarik untuk melihat rusa tutul yang ada di dalam Kebun Raya, di halaman depan istana presiden itu. Iana ingin melihat dari dekat rusa-rusa tutul itu. Selain itu Iana juga ingin melihat binatang kalong yang bergelantungan di atas pohon-pohon yang tinggi yang ada di dalam Kebun Raya itu. Kata ayahnya, mungkin ada ribuan kalong yang ada di Kebun Raya Bogor.
= = =
"Pa, apa artinya bersuci?" Iana bertanya kepada ayahnya ketika mereka sedang berjalan santai di dalam Kebun Raya Bogor.
"Kenapa Iana?"
"Iya, Pa, tadi waktu Bapa lagi ada di dalam toilet di stasiun Bogor, aku dengar ada orang gede ngomong sama temannya, katanya, dia mau bersuci dulu. Apa itu maksudnya bersuci, Pa?"
Sang ayah yang tidak menyangka pertanyaan anaknya itu sejenak terdiam. Tapi dia berusaha menjawab sepanjang yang dia ketahui berdasarkan keterangan yang dia pernah dengar dari teman-temannya yang beragama Islam. Pada saat yang sama tangannya cekatan membuka smartphone miliknya untuk mencari keterangan yang dapat menjawab pertanyaan anaknya itu.
"Oh, bersuci itu maksudnya adalah karena orang itu tadi mau sembahyang kepada Allah yang Mahasuci, maka dia harus membersihkan diri dulu."
"Maksudnya, Pa?"
"Begini, kalau Iana mau bertemu gurunya, bagus gak kalau Iana datang dengan tubuh yang belepotan kotoran?" Iana menggelengkan kepalanya.
"Kalau Iana mau datang ke istana Presiden, bagus gak kalau Iana datang dengan kaki yang kotor?" Iana kembali menggelengkan kepalanya.