Mohon tunggu...
Iman Agung Silalahi
Iman Agung Silalahi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar hidup sehat holistik

Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Orang Beriman Itu Berpuasa

28 April 2021   14:00 Diperbarui: 28 April 2021   14:03 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Ah, Bapak bisa aja. Saya sih apa adanya aja, Pak. Maklumlah, Pak. Saya 'kan gak ada sekolahnya."

Tapi Pak Kumis memang orang yang apa adanya. Dia tak memiliki gengsi yang harus dipertahankannya. Dia tak memandang rendah setiap pekerjaan yang harus dikerjakannya. Apa saja permohonan bantuan yang diminta penghuni lingkungan perumahan itu selalu dikerjakannya dengan gembira.

"Pak Kumis, besok tolong dong guntingin rumput dan rapihin pagar tanaman yang di halaman rumah saya, ya Pak?" Seorang ibu memohon bantuan Pak Kumis yang langsung mengiyakannya.

"Besok, ya Bu. Besok pagi. Besok saya tugas jaga malam." Jawab Pak Kumis yang tidak pernah menentukan tarif untuk setiap pekerjaan yang membutuhkan bantuan tenaganya.

Bagi Pak Kumis, besok adalah besok, bukan mbesok yang artinya kapan-kapan kalau sempat dan ada waktu. Pak Kumis selalu komit terhadap apa yang dijanjikannya. 

Ah, alangkah semakin indahnya negeri ini ketika semakin banyak para pemimpinnya yang bisa seperti Pak Kumis yang selalu menjaga komitmennya. Negeri dan bangsa ini tidak membutuhkan orang yang pandai merangkai kata dan kalimat untuk menciptakan seribu satu alasan untuk ngeles dan melepaskan diri dari tanggung jawabnya. Negeri dan bangsa ini membutuhkan pemimpin yang bisa menjaga komitmennya dan bisa dipegang omongannya.

"Berapa saja serelanya. Yang penting ngasihnya tulus dan ikhlas, " kata Pak Kumis tentang bayaran yang harus dibayar kalau warga membutuhkan bantuan tenaganya. 

"Alhamdulillah. Kita harus terima dengan rasa bersyukur. Rezeki mah dari Allah saja dan bisa datang kapan saja," lanjut Pak Kumis kepada saya seakan bertausiah pada saat itu.

= = =

Sudah beberapa hari ini saya tidak melihat Pak Kumis. Biasanya setiap pagi dia yang akan mematikan lampu-lampu penerangan di jalan-jalan lingkungan RT. Biasanya dia terlihat menyapu dedaunan yang jatuh dari pohon-pohon ke jalanan di lingkungan RT. Biasanya dia ada duduk-duduk di gardu jaga di mulut gang sambil ngobrol-ngobrol dengan tukang ojek yang menunggu calon penumpang. Di mana Pak Kumis?

"Pak Kumis pergi ke Karawang. Dia mau lihat cucunya yang katanya lagi sakit," kata Pak Joni menjawab pertanyaan saya. "Katanya sih, rencananya insya Allah Pak Kumis kembali kerja hari ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun