Selain menerapkan sistem pertanian organik, lahan demplot juga menjadi lahan uji coba untuk budidaya komoditas baru yang bernilai ekonomi tinggi. Salah satunya cabai puyang atau cabai jawa. Industri jamu membutuhkan komoditas itu sebagai salah satu bahan herbal. "Jadi selain menanam komoditas unggulan di masing-masing daerah, mereka juga menanam komoditas baru yang bernilai ekonomi tinggi di setiap demplot. Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di sana," ujar Eno.
 Ketua Yayasan Damandiri, Dr. Subiakto Tjakrawerdaja, mendukung penuh program pelatihan petani muda yang digagas Eno. "Program ini sejalan dengan peran Yayasan Damandiri dalam membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat," tuturnya. Subiakto menambahkan, pelatihan pertanian organik itu bagian dari program desa mandiri lestari. Prinsip desa mandiri lestari, yakni gotong royong antarelemen masyarakat, pola pikir dan pola kerja produkstif, inovatif, adaptif, serta mandiri  dalam memanfaatkan sumber daya lokal.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H