Mohon tunggu...
Imam Wahyudi
Imam Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru

mengajar di jenjang SMK motivator trainer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Standarisasi Mutu Sekolah dengan Akreditasi

8 Agustus 2022   14:33 Diperbarui: 8 Agustus 2022   14:38 1825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Manajemen Mutu Pendidikan

Secara bahasa mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, kadar, taraf, atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya), ataupun kualitas. Bila kita tarik pada konsep dan pengertian mutu adalah, kualitas diri seseorang yang dapat di identifikasi melalui performance kecakapanya dalam bertindak secara profesional dengan tujuan atau orientasi masa depan yang selaras dengan tujuan hidup manusia.

Mutu atau kualitas seseorang ditentukan oleh sikap dan perilaku yang dilakukanya, dari sikap akan muncul kecakapan bagaiman mengatasi sebuah problem dan ide-ide, gagasan serta strategi untuk memecahkan masalah sedangkan perilaku akan menghasilkan action or do yang bertujuan kesempurnaan capaian atau hasil. Bentuk atau hasil dari mutu adalah melakukan kinerja dengan teliti, kerja dengan baik serta tidak cacat (zero difect).

Dari uraian diatas tentunya akan memberikan gambaran, persepsi, kerangka berpikir yaitu, bagaimana menciptakan budaya mutu secara maksimal dan total di lembaga pendidikan.

Manajemen mutu terpadu merupakan suatu konsep atau gagasan yang muncul dengan adanya inspeksi, pengendalian mutu, penjaminan mutu, dan perbaikan secara terus-menerus (continues improvement), dengan tujuan organisasi atau lembaga pendidikan dapat mencapai derajat kualitas yang ideal sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Implementasi dari proses tersebut adalah peningkatan yang berkelanjutan dari sebuah proses, produk maupun layanan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan para user, meningkatkan prestasi dan melakukan penekanan/efisiensi anggaran serta menciptakan budaya kerja yang kondusif dan partisipatif.

Persepsi pelanggan dalam melihat mutu: (1) tolok ukur yang berkaitan dengan karakteristik dan kualitas (features) produk ataupun layanan yang diberikan, apakah sesuai dengan target yang telah ditentukan atau tidak, (2) pengukuran kinerja, apakah sesuai dengan nilai ideal atau standar yang telah menjadi ketetapan lembaga. 

Dengan demikian ada korelasi antara kapabilitas dengan organisasi atau lembaga pendidikan dengan penilaian pelanggan.

Pada dasarnya manajemen mutu tersebut berupaya untuk menggerahkan semua sumberdaya, modal/finansial dan keseluruhan sarana prasarana untuk bekerja secara terus-menerus (continuous performance improvement) sesuai dengan fungsinya dalam organisasi tersebut dan masing masing berupaya untuk meningkatkan performancenya.

Jadi upaya pelaksanaan manajemen mutu dalam lembaga pendidikan adalah manejemen fungsional dengan melakukan pendekatan yang secara terus menerus difokuskan pada peningkatan kualitas, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun