Mohon tunggu...
Imamul Aripin
Imamul Aripin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Belajar keanekaragaman hayati melalui macro fotography

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PPGJ Pembunuh?

19 November 2020   22:40 Diperbarui: 19 November 2020   23:01 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Akhirnya gawai diletakan samping kopi yang masih anget dun utuh persis dekat lenganku. "Bu Betty, tidak bisa ikut LMS, sakit cancer," ujar Admin. Pecahlah suasana, awal yang penuh tawa kini berubah sepi mirip kuburan. Namun admin mengalihkan pembicaraan terpotong dan suasana sedikit mencair Ketika KM berkata terbata.

Sejujurnya nama itu makin sering saya perhatikan pada kolom chat maupun di LMS bahkan di Webmeet serta sesekali saya curi-curi pandang pada blog di LMS. Saya temukan satu yang tak pernah berubah. Optimis.

Empat bulan bukan waktu yang sebentar bagi kami yang berada dalam penjara. Karya-karya kami menggaung di cakrawala meski penuh nanar dan keringat berjibaku melawan malas dan kantuk. Tidak dengan Betty. Beliau tidak terdengar suara voice note di chat atau di LMS, saya hanya lihat jurnal dan jawaban refleksi di LMS saja. Tidak banyak tahu meskipun saya coba melipir cari tahu.

Tibalah di penghujung waktu ini. Saya berderai air mata di depan siswa kelas 5 sebuah sekolah dasar di bawah asuhan kaki gunung Ciremai. Hari itu jadawal luring, anak-anak sedang diskusi sontak terdiam melihat gurunya yang gagah dan tegas tiba-tiba berurai air mata. "Bapak tidak apa-apa, Pak?" tanya Dimas.

"Tidak nak, Bapak tidak apa-apa, nak" jawab saya menghibur sendiri. Padahal perang berkecamuk. Betapa tidak selepas UKIN semua peserta harap-harap cemas pekerjaan selama 4 bulan ini bila sampai gagal hanya salah mengirim link dan tak terbaca oleh penguji. Hancur sudah. 

Admin kedua tidak sama dengan admin yang pertama, di awal saya jumpai dengan KM. tegas benar-benar tegas. Informasi A sampai A. Ketika dipanggil satu-satu, pastinya ialah yang bermasalah. Video tidak tampil. RPP tidak nampak. Portofolio tidak muncul semua. Pokonya berbagai masalah saat itu pecah sejadi-jadinya.

Satu-persatu KM bantu peserta yang tersebut Namanya di chat WA oleh Admin kedua. Sebut peserta yang terkahir Namanya dipanggil "Betty". "Maaf panitia: an Betty SL RPP-nya tidak ada? Sempat ada terus menghilang mohon bantuannya. Portofolio sudah ada, video ada. Nuhun" itu chat yang dibagikan Admin, "Atas nama bu Betty mohon di cek segera....." tandasnya.

Admin awal hanya memanggil di kolom chat. Tak mampu ia lebih dari itu karena tahu betul kondisi beliau dari awal. "Pak, saya terkena Covid pak, saya sedang di rumah sakit sekarang sedang berobat cancer tiroid saya yang sudah stadium 3B," Beliau terlihat tegar sekali.

Anak-anak kelas 5 terenyuh. Suasana kelas hening. Tak ada seekor cicak pun terdengar bersenda gurau. "Anak-anak, bu Betty ini pernah putus asa, Ketika beliau divonis cancer. Namun di balik penjara PPG ini beliau terus berkarya dan semangat mengalahkan sinyal LTE di Pekanbaru," saya coba seka air di mata kanan dengan tangan yang membuka masker saat itu.

Belum lagi setelah vonis itu beliau harus lebih tegar lagi menghadapi kehilangan empedunya. Karena rusak dan tak berfungsi. Makin terbayang dipikirannya frustasi semakin menjadi. Bunda Betty berkata, "Semua frustasi itu hilang saat lihat chat WA namaku terdaftar sebagai peserta PPG"

Bagi belaiu PPG ini obat rasa malas. Pembunuh kebodohan. Musuh dari pada ketidakberdayaan. Ia buktikan dengan fase-fase LMS yang sangat menyita waktu dengan perjuangannya yang luar biasa sampai titik darah penghabisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun