Mohon tunggu...
Imamul Aripin
Imamul Aripin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Belajar keanekaragaman hayati melalui macro fotography

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Konservasi melalui Makrofotografi

30 Oktober 2020   04:30 Diperbarui: 30 Oktober 2020   04:34 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menariknya lagi lensa yang digunakannya itu dibalik dengan menggunakan semacam ring dan beberapa hari kemudian saya baru tahu namanya revrese ring. Inilah yang membuat objek tersebut bisa terekam dengan ukuran sebenarnya. Tak lama saat asyik memperhatikan kejadian itu, ia menyuruhku untuk mencoba mengambil foto. 

Jujur saat itu saya gemetar dan berkeringat dingin, pertama kali saya mencoba memagang DSLR. Saya coba bidikan fokus kamera pada puntung rokok yang ada di mejanya. 

Ketika diperlihatkan padanya, ia yakin bahwa saya belum mempunyai kamera. Meskipun Ia tidak bertanya. Namun betapa kagetnya saya ketika kemurahan hatinya menyatakan dan menawarkan pinjaman untuk membeli kamera. “Kamu punya bakat,” ujarnya.  

Sepulang dari kantor, pikiran saya melayang dan bertanya-tanya, segala bentuk pertanyaan yang mungkin dan yang tak mungkin. 

Namun ibarat pepatah seperti mimpi tertimpa durian, beberapa bulan kemudian ia membelikan DSLR yang sama dengannya. Rupanya ia belum memiliki teman yang sejalan saat itu, terbukti setelah saya memilki DSLR darinya, kita berdua banyak menghabiskan akhir pekan pergi kamping di hutan jalur pendakian gunung Ciremai. Disanalah saya banyak mengenal keanekaragaman hayati.

Waktu berjalan sangat cepat sekali, satu tahun berlalu, sudah bermacam karya kita pajang di masing-masing akun Instagram, follower Aris mencapai hamper 1500 follower dan berbalik sekali denganku yang hanya 200 follower. 

Semangat inilah yang menjadikanku fotografer makro yang handal. Beberapa inovasi yang saya lakukan yakni membuat difuser dengan alat sederhana mulai dari botol garam dapur, kertas karton, hingga membeli online. Saya tidak puas dengan hasil yang saya abadikan. Mencari informasi melalui facebook tentang makrofotografi.

Saya dipertemukan dengan Pang Way fotografer dari Malaysia yang sangat legenda saat itu dan sampai sekarang tentunya. Saya mencoba milhat material difuser yang ia gunakan, dan desiannya saya coba modifikasi meskipun saya tidak tahu desain sesungguhnya, saya hanya melihat penampakan di facebooknya. 

Alhasil saya bisa menciptakan difuser dengan nama KNGfuser. Nama ini saya ambil sama seperti akun Instagram saya, ada nama Kuningan yang saya banggakan, berharap banyak orang menganal saya asli dari Kuningan. Namun follower saya masih jauh dengan Aris yang hamper mencapai 2K dan saya masih saja 600 follower meningkat sedikit dari tahun sebelumnya.

Saya harus memutar otak. Saya mengubah metode posting di Instagram dengan menggunakan Bahasa Inggris dengan tujuan banyak orang yang mengenalku. Pada setiap postingan saya deskripsikan nama serangga dengan detail dan lokasi yang saya dapatkan.

Alhasil seorang Fotografer berasal dari Ngawi, Mas Icus dikenal banyak orang, ia  mengajak saya bergabung di Komunitas tebesar Makro Fotografer di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun