Dia mengatakan, "Ini sangat memalukan. Mereka menaruh empat orang yang tak tahu apa-apa soal sepak bola guna mengurusi VAR. Itu tidak penalti."
Sekeras apa pun protes kubu PSG, sejarah telah memihak pada Setan Merah. MU di bawah kepemimpinan pelatih Ole Gunnar Solskjaer benar-benar sedang moncer. Tak hanya di liga domestik yang kini merangkak naik posisinya, di ajang liga tertinggi Eropa pun mereka bisa bersuara. Mereka tak lagi diremehkan.Â
Bahkan mereka bisa menjadi kandidat juara Liga Champions musim ini. Bukan sesuatu yang mustahil dan tak mungkin. Nyatanya, mereka telah sukses mengemban sebuah misi tak mungkin "mission impossible". Sebab dalam sejarah Liga Champions, belum pernah ada tim yang bisa comeback setelah kalah dua gol atau lebih di kandang sendiri.
Luar biasa bukan? Itulah jika Tuhan sudah campur tangan atau intervensi, segalanya yang tak mungkin menjadi mungkin dan niscaya. Manusia tak bisa berbuat apa-apa. Manusia itu lemah dan tak berdaya. Kekuatan yang dimiliki manusia semata-mata dari Tuhan.Â
Maka, hendaknya kita tak boleh sombong di dunia ini. Sesama manusia, kita harus saling menghormati dan menghargai, meskipun di antara kita berbeda pendapat dan keyakinan. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari semua peristiwa.
Penulis Imam Subkhan, fans berat CR7
#ligachampions #psgvsmu #comebackmu #missionimpossible
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H