Mohon tunggu...
Imam Subkhan
Imam Subkhan Mohon Tunggu... Penulis - Author, public speaker, content creator

Aktif di dunia kehumasan atau public relations, pengelola lembaga pelatihan SDM pendidikan, dan aktif menulis di berbagai media, baik cetak maupun online. Sekarang rajin bikin konten-konten video, silakan kunjungi channel YouTube Imam Subkhan. Kreativitas dan inovasi dibutuhkan untuk menegakkan kebenaran yang membawa maslahat umat. Kritik dan saran silakan ke: imamsubkhan77@gmail.com atau whatsapp: 081548399001

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seandainya Rocky Gerung Sakit Pun, Akan Dijenguk Jokowi?

10 Januari 2019   13:20 Diperbarui: 10 Januari 2019   15:46 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Info Seputar Presiden

Jokowi dan para pendukungnya tak lebih dari cebong-cebong yang bergembira manakala turun hujan. Baginya, Jokowi sangat tak layak untuk jadi presiden dan memimpin negara yang besar ini. Jokowi tak punya kemampuan itu. Modal Jokowi hanya pencitraan dan dukungan partai penghamba. 

Maka tak heran, jika pernyataan dia selalu viral dan diagung-agungkan oleh para pendukung Prabowo. Bahkan quote-quote atau meme yang berisi statement dan gambar dia menjadi bahan kampanye bagi para pengikut Prabowo. 

Cuplikan videonya pun dibagikan berulang-ulang di akun-akun media sosial pendukung Prabowo. Dan acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan TV One menjadi panggung dirinya. Dia benar-benar menjelma menjadi artis politik.

Nah yang saya heran, Jokowi kok ya tak pernah menanggapi kritik dan hinaan dari Rocky Gerung, ya minimal melalui juru bicaranya. Saya yakin, Jokowi pasti sering mendengar atau melihat Rocky Gerung ketika berkomentar tentang dirinya dan pemerintahan yang dipimpinnya. Komentar Rocky selalu pedas dan menyakitkan, apalagi kalau sudah bicara kualitas pribadi Jokowi. 

Baru-baru ini saja, di acara ILC Rocky meminta para anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang hadir untuk mencermati wajah capres dan cawapres di layar. Rocky bilang, di antara wajah-wajah itu, kira-kira wajah siapa yang potensial untuk dipermalukan di muka publik pada saat debat presiden. Meski Rocky tak secara vulgar mengatakan siapa, tetapi penonton tahu persis siapa yang dimaksud Rocky, pastilah Jokowi.

Luar biasa bukan. Jadi bagi Rocky, Jokowi adalah sosok presiden yang memalukan, bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi bagi bangsa ini, juga malu memiliki presiden kayak Jokowi. Nah, kira-kira seperti itu, penggambaran Rocky Gerung terhadap sosok presiden Jokowi. Sekali lagi, tak ada baik-baiknya sama sekali.

Dan sekali lagi, herannya Jokowi ya diam saja. Seolah-olah dia sedang menerapkan pepatah bijak, biarkan anjing menggongong, kafilah tetap berlalu. Dia hanya mengutamakan kerja, kerja, dan melayani rakyat. Kritikan dan umpatan bagi dia adalah masukan yang berharga untuk terus memperbaiki diri. 

Jokowi sadar, dirinya dan Rokcy juga manusia, yang suatu saat bisa susah, bisa senang, bisa sehat, bisa bahagia, bisa sakit, dan bisa meninggal. Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Tidak selamanya manusia selalu di atas, pasti ada kalanya juga di bawah, dan terkadang harus mengemis untuk meminta pertolongan orang lain. 

Bahkan jika terpaksa, juga harus minta bantuan dari orang yang dulu pernah dibencinya. Itulah dunia. itulah manusia. Dan itulah politik. Tak ada teman abadi dan tak ada musuh abadi. Yang abadi adalah hakikat kemanusiannya yang kelak akan kembali ke Sang Maha pencipta manusia itu sendiri.

Oleh karena itu, saya juga meyakini, barangkali jika suatu saat Rocky Gerung dikabarkan sakit, Jokowi pun sebagai manusia dan saudara akan menjenguknya. Bisa jadi menjenguk paling awal dibandingkan dengan teman-temannya saat ini. Terlebih Rocky Gerung sampai detik ini belum memiliki seorang wanita pendamping. Tentu akan sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

Pelajaran dari tulisan saya ini, bahwa marilah kita untuk saling menjaga dan mengendalikan diri untuk tidak saling menghujat dan menghina satu sama lain. Mari kita saling menghormati dan menghargai atas perbedaan, apalagi sekadar perbedaan pilihan politik. Ada banyak kesamaan yang kita miliki saat ini, yang justru bisa menambah rasa persatuan dan kesatuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun