Inilah yang menurut saya, Jokowi benar-benar mendapatkan panggung dan poin penuh, bahkan poin dobel. Pertama, Jokowi mau menjenguk tokoh yang selama ini berseberangan dengan pencalonannya, bahkan lebih awal dari Prabowo.Â
Kedua, Jokowi menjenguk ustaz Arifin Ilham di RSCM, yang belum lama ini menjadi sasaran kritik oleh Prabowo terkait penggunaan selang cuci darah.Â
Padahal RSCM ini yang juga merawat salah satu tokoh pendukungnya. Tentu saja, tak tertutup kemungkinan akan menggunakan selang yang dianggap Prabowo tak layak untuk pasien tersebut.
Saya menulis artikel ini, sama sekali saya bukan tim sukses, relawan atau simpatisan Jokowi. Saya juga bukan aktivis partai. Saya hanya warga negara biasa, yang kebetulan bisa menulis unek-unek yang sedang saya pikirkan. Termasuk mengamati semua fenomena yang terjadi di sekeliling saya.Â
Jujur, saya memang mengagumi pribadi sosok Jokowi, sejak menjabat wali kota Solo. Kekaguman saya ini, kemudian saya tuntaskan dengan membaca beberapa buku biografinya, antara lain karya Alberthiene Endah, berjudul Jokowi Menuju Cahaya.Â
Sosok Jokowi adalah bukan sosok keras, kaku, pendendam, dan pembenci orang. Dia memiliki tingkat kesabaran di atas rata-rata orang. Jokowi tahu persis bagaimana sebagian publik, terutama pengguna internet yang melecehkan, bahkan menyerang pribadi dan keluarganya. Tetapi semuanya ditanggapi dengan hati yang dingin.Â
Jokowi tetaplah Jokowi yang selalu bergerak dan berjalan, dari orang ke orang, dan dari rumah ke rumah. Jokowi menyadari bahwa pengabdiannya tak selalu bisa memuaskan dan membahagiakan semua orang. Baginya, cacian dan makian yang diterimanya selama ini, semakin mendewasakan diri dan keluarganya.
Jokowi Dendam sama Rocky Gerung?
Dia menggambarkan Jokowi sebagai presiden dungu, tak punya intelektualitas, presiden boneka, presiden cebong, presiden pencontek, presiden ahli pencitraan, presiden tak bermutu, dan presidennya kaum penghamba.Â
Dengan nada sinisnya, ekspresi wajah yang merasa jijik, mulut yang mendesis dan sedikit menyeringai, suara yang diserak-serakan, dan bahasa yang melangit, dia selalu menyerang dan menghina Jokowi beserta para pendukung fanatiknya.