Mohon tunggu...
Imam Rachmawan
Imam Rachmawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist

Let's do it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Momen Paling Istimewa dalam Islam

13 September 2024   11:02 Diperbarui: 13 September 2024   11:11 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilsutrasi meraih keutamaan Maulid Nabi. (Foto: Pixabay)

JAKARTA - Keutamaan Maulid Nabi tidak hanya sebatas merayakan hari kelahiran Rasulullah SAW, namun lebih dari itu, peringatan ini menjadi momentum untuk memperkuat iman dan meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW. Di Indonesia, Maulid Nabi diperingati setiap 12 Rabiul Awal yang tahun ini akan jatuh pada Senin, 16 September 2024.

Mengutip dari situs resmi NU Online, Sayyid Muhammad al-Maliki dalam kitab Syarh Maulid ad-Diba'i mengatakan, setidaknya ada beberapa alasan mengapa umat Muslim harus merayakan Maulid Nabi. Salah satunya yaitu sebagai bentuk wujud rasa bahagia dan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang pasti bermanfaat di dunia dan akhirat.

Abu Lahab, seorang yang membenci dakwah Nabi saja, diringankan siksanya di neraka setiap hari Senin. Hal itu karena Abu Lahab bergembira pada saat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Diceritakan oleh Al-Abbas, paman Nabi, bermimpi melihatnya memakai pakaian putih dan dia bertanya tentang keadaannya.

"Bagaimana keadaanmu (Abu Lahab)?" tanya Al-Abbas.

Kemudian dalam mimpi itu Abu Lahab menjawab, "Saya seperti yang engkau lihat. Tersiksa. Tapi setiap hari Senin Allah meringankan siksa-Nya kepadaku karena aku bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW." (HR Bukhari)

Ilustrasi umat Muslim meraih keutamaan Maulid Nabi. (Foto: Pixabay)
Ilustrasi umat Muslim meraih keutamaan Maulid Nabi. (Foto: Pixabay)

Bagi kamu yang ingin mengetahui apa saja keutamaan Maulid Nabi bagi yang merayakannya. Yuk! Simak informasi lengkap di bawah ini.

Keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Masih dilansir dari situs yang sama, berikut beberapa dalil yang menjelaskan tentang keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW:

1. Masuk dalam Golongan Mukminin

Orang yang merayakan Maulid kelak akan dikumpulkan dengan para syuhada dan orang yang shalih di akhirat. Penjelasan ini dikatakan oleh Imam Yafi'i, sebagaimana dinukil dalam kitab I'anatut Thalibin, juz III halaman 365, bahwa orang yang memperingati Maulid Nabi akan mendapatkan pahala yang besar, bahkan bisa sampai ke surga.

Artinya; Imam Yafi'i berkata, "Orang yang mengumpulkan saudara-saudara untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, menyediakan makanan, menyediakan tempat, melakukan kebaikan, dan menjadi sebab dibacanya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama orang-orang yang shalih dan berada di surga."

2. Amalan Berpahala Surga

Orang yang merayakan Maulid Nabi kelak akan dianugerahkan surga dari Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Sirri Al-Saqati bahwa orang yang menuju ke tempat untuk membaca Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan niat ikhlas dan kecintaan semata pada Nabi Muhammad, maka ia telah menuju ke taman surga.

Artinya; Sirri Al-Saqati berkata, "Orang yang menuju ke tempat untuk membaca Maulid Nabi Muhammad SAW, maka ia telah menuju ke taman surga. Karena ia tidak menuju ke tempat itu kecuali karena cinta kepada Nabi. Dan Nabi SAW bersabda, 'Barang siapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga'."

3. Meningkatkan Rasa Cinta Kepada Rasulullah SAW

Perayaan Maulid Nabi diwarnai dengan pembacaan sejarah kehidupan Nabi. Mulai dari kelahiran, budi pekerti, ciri-ciri fisik, kemuliaan serta mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi. Tentu hal ini akan menambah rasa kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW serta memantapkan keimanan kita.

Sahabat Umar Bin Khatthab berkata, "Barang siapa yang memuliakan (memperingati) kelahiran Nabi Muhammad SAW, berarti telah menghidupkan Islam."

4. Amalan Bid'ah Hasanah (Hal Baik)

Perayaan Maulid Nabi adalah bid'ah hasanah (baik) yang telah diajarkan turun-temurun oleh umat Islam. Perayaan Maulid Nabi umumnya diiringi dengan ceramah agama dan nasihat yang bermanfaat serta suguhan makanan yang diberikan kepada para hadirin.

Para ulama mengambil dalil bid'ah hasanah dari nasihat Sahabat Abdullah bin Mas'ud. Artinya; "Abdullah bin Mas'ud mengatakan: Perkara yang dilihat umat Islam sebagai perkara yang baik maka perkara tersebut baik di sisi Allah, dan perkara yang dilihat umat Islam sebagai perkara yang buruk maka perkara tersebut buruk di sisi Allah." (HR Ahmad)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun