Sementara itu, dua orang waiters di belakang meja bar, masih tampak setia menanti sambil menikmati sajian televisi sport yang tadi kupesan pada mereka untuk diputar. Entah mereka menikmati sajian itu, atau sekedar menghabiskan kebosanan menanti waktu akhir mini bar itu ditutup.
Joy pun rasanya enggan mengganggu keasyikan mereka menyaksikan tontonan sport di televisi. Namun, lagi-lagi pandangannya tertuju pada gazebo dimana enam sosok orang masih terlihat duduk tenang. Tak tampak mereka banyak bergerak, tak terdengar juga percakapan yang dapat ditangkap dengan telinga, juga tak ada canda dan senda gurau yang keluar dari mereka. Hanya ada keheningan yang menyergap. Namun, Joy merasa seperti diminta untuk memperhatikan mereka, dan mendengarkan percakapan serius itu. Meski Joy pun tak dapat menangkap sepatah katapun. Hanya saja, hatinya tergetar dan ada dorongan hebat untuk diam sejenak.
Joy pun tiba-tiba tersadar, di depan mereka tak tersaji makanan atau minuman yang dipesan. Mungkinkah mereka tidak memesan, atau waiter tidak mendatangi mereka untuk menawarkan sesuatu. Ah rasanya tidak mungkin waiter mendiamkan mereka. Paling tidak, waiter akan mendatangi dan menawarkan sesuatu. Joy rasanya juga tidak melihat seorang pun pelayan yang mendatangi mereka, atau sudah mendatangi mereka tapi ia tak melihatnya.
Ah sudahlah, apa pula urusan dirinya dengan mereka. Hanya saja, memang tidak ada manusia lain selain dirinya, dua orang waiters dan mereka yang ada di sana malam itu. Tak terasa, pukul 12 malam, sudah lewat 25 menit di ponselnya. Joy pun menoleh pada waiters, ternyata tanpa disadari sudah membereskan bar itu, dan terlihat kosong. Mereka pun tidak lagi berdiri di belakang meja bar, tetapi duduk di kursi di depan meja bar, hanya berselang satu meja di disampingnya.
Mereka tampak duduk bercakap-cakap pelan, sambil memperhatikan dirinya. Joy pun yang tersadar segera bertanya.
"Sudah tutup ya mas," tanyanya.
Dan mereka pun langsung menjawab hampir bersamaan, "sudah pak, pas jam 12 tadi. Kami nggak enak mengganggu bapak".
"Lho tapi kan saya tidak sendirian di sini yang ditunggu, masih ada mereka di sana," kata Joy sambil melemparkan padangan ke arah enam orang yang duduk di gazebo di sudut sana.
Wajah mereka berdua tampak sekali seperti orang kebingungan, sambil melemparkan pandangan ke arah tatapan matanya. Mereka pun Kembali memandang Joy dengan wajah yang semakin bingung, dan bibir yang tampak bergetar seperti ingin bertanya.
"Ada apa?" tanya Joy yang tak kalah bingungnya melihat tingkah mereka berdua.
Salah satu diantara mereka pun berkata, sejak tadi sore tamu yang mereka layani hanya Joy dan sepasang kekasih tadi.