Tak terasa, lamunan yang membawanya kemana-mana membuat perjalanan di jalan tol terakhir ini telah mencapai pintu tol Pakis, Malang. Akhirnya tiba juga. Jarum jam menunjukkan angka 15.55. Alhamdulillah bisa tiba di Malang, sebelum matahari kembali ke peraduannya dan sang malam merangkul kota Malang dan sekitarnya.
Sebelum ke rumah masa kecil itu, Joy ingin sekali menghampiri Masjid Agung Jami' Kota Malang. Masjid yang terletak di Jalan Merdeka Barat No.3, Kauman, Kota Malang malang ini, merupakan masjid tua yang menjadi salah satu ikon Malang. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1890, dan selesai pada tahun 1903. Masjid berbentuk bujur sangkar berstruktur baja, dengan atap tajug tumpang dua ini, sampai sekarang masih dipertahankan arsitekturnya.
Dulu semasa kecil, Joy teringat ayahnya sering mengajaknya bersama saudara yang lain, sholat Jumat. Bentuk bangunan dengan pilar besar dan tinggi, termasuk tiang-tiang soko guru di dalamnya, merupakan bagian masjid yang menjadi ingatan masa kecilnya. Termasuk juga, bedug besar yang selalu terlihat saat akan memasuki masjid.
Siraman air wudhu di wajahnya, mampu menyegarkan dirinya. Joy mulai terbiasa dengan kondisi masjid yang sepi, meski di waktu menjelang saat shalat tiba. Tentu, warga enggan berjalan atau takut ke luar rumah. Satu hal yang jelas, entah apa alasannya, air matanya tiba-tiba mengalir.
 Aliran air mata itu tak terlihat, karena menetes bersamaan dengan air wudhu yang membasahi mukanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H