Joy mengambil tisu basah, untuk menyeka wajahnya yang mulai berkeringat. Rupanya, sudah jam 8 pagi. Sepertinya, ia sudah tertidur hampir tiga jam. Namun, perasaannya hanya terlelap sebentar. Joy membuka pintu mobilnya, dan turun untuk sekedar meregangkan badan, agar lebih segar. Ia meraih tambler berisi kopi, yang sempat dibuatnya sebelum berangkat dari restonya semalam. Ada rasa sesal, mengapa tidak membawa stok kopi dalam jumlah yang lebih banyak. Ah sudahlah, mungkin nanti menemukan kopi lokal yang aroma dan rasanya khas, dan tidak kalah dengan stok kopi pilihannya. Siapa tahu, malah menemukan kopi yang enak dan cocok untuk koleksi resto nanti jika sudah diperbolehkan buka lagi oleh pemerintah.
Sekitar lima belas menit kemudian, Joy sudah melaju di jalan tol menuju Jawa Timur. Ia memang terlihat agak tergesa-gesa. Pasalnya, ia merasa sudah agak kesiangan dan khawatir kalau-kalau nanti di jalan dihentikan oleh petugas, serta melarangnya untuk melanjutkan perjalanan. Ah gak perlu berfikir seperti ini, berharap saja semuanya lancar dan ia segera bisa tiba di Malang sebelum gelap.
Kalau dari pantauan di Google Maps, jarak menuju Malang dari Jakarta kira-kira mencapai 850 km. Tentu akan melelahkan kalau dalam perjalanan itu sendirian seperti sekarang ini. Joy, baru kali ini menempuh perjalanan itu sendiri. Biasanya, paling tidak ia membayar sopir untuk bergantian mengendarai mobilnya. Namun, kali ini ia pun jadi ragu untuk mengajak sopir. Takut kalau tertular virus COVID-19.
Sempat terbersit keinginan untuk mampir mengunjungi beberapa teman di Surabaya dulu. Apalagi, Joy sengaja memacu kendaraannya dari Semarang menuju Surabaya. Paling tidak bisa mengunjungi Zaki, sahabatnya. Ia sudah lama juga tidak jumpa Zaki, mungkin lebih dari lima tahun, sejak Zaki pindah tugas ke Surabaya dari Jakarta.
Namun segera diurungkan niatnya, karena khawatir keluarga Zaki tidak bisa menerimanya. Tentu, karena ada ketakutan soal virus ini. Duh lagi-lagi virus mematikan ini. Memang membuat semua orang kalang kabut. Selain itu, Joy juga ingin segera mencapai Malang. Takut juga Joy, kalau sampai ditahan dan di "karantina" petugas yang memang sedang ketat mengawasi pergerakan warga.
Semoga aja semua orang sehat, dan kondisi negeri ini makin baik. Sekilas ia kangen suasana restonya yang biasanya sejak menjelang jam makan siang, kursi-kursi sudah di pesan, termasuk menu-menu andalannya juga masuk dalam daftar pesanan itu.
Matahari makin meninggi, dan dari kerjauhan sudah terdengar azan dhuzur. Ia tak menyadari posisinya. Â Sudah sampai dimana perjalanannya, yang jelas Joy sudah mengarahkan kendaraanya dan melewati gerbang tol Pandaan menuju Malang. Seperti biasa, laluan tol Pandaan - Malang yang memiliki panjang 38,5 Km ini, menyajikan lansekap amat menarik. Di sepanjang perjalanan menuju Kota Malang, pengguna jalan tol akan disuguhi dengan pemandangan alam pegunungan yang luar biasa cantik. Sensasi berjalan di atas awan pada saat cuaca mendung maupun sensasi mengejar gunung, akan cukup menggugah perasaan. Sajian pemandangan seperti ini, bisa dilihat di beberapa titik lokasi pada Jalan Tol Pandaan-Malang.
Kegagahan Gunung Arjuno yang menjulang tinggi ke awan, dapat dinikmati saat melintas di cuaca cerah seperti ini. Joy pun, selalu terkagum-kagum dengan sajian keindahan alam tersebut.
Tol ini terbagi dalam lima seksi yang mempermudah akses menuju Kota Malang. Lima seksi tersebut yaitu Pandaan – Lawang, Lawang – Singosari, Singosari – Pakis, Pakis – Malang. Titik awal jalan tol bermula di Pandaan. Jalan ini terhubung dengan Jalan Tol Gempol – Pandaan. Jalan  tol ini menjadi penghubung  Kota  Surabaya yang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur dengan Kota Malang, yang dikenal sebagai kawasan wisata unggulan dan kota pendidikan di Provinsi Jawa Timur.
Jika saja tidak sedang Pandemi Covid-19, Malang menjadi tempat tujuan wisata yang menarik. Sekedar menyebutkan beberapa tempat wisata yang ciamik dan dapat dijangkau dengan perjalanan darat.
Flora Wisata Santerra De Laponte, tempat yang dibangun di ketinggian 1.200 mdpl ini, tentu teras sejuk. Suasananya akan langsung menyedot perhatian bagi penikmat bunga-bunga cantik yang bernuansa Eropa. Ketika berada di komplek taman bunga yang luas, pengunjung berasa seperti di Eropa. Apalagi, di Indonesia memang belum banyak taman dengan bunga yang memikat dan menawan hati. Beragam jenis bunga yang ada, memang memanjakan mata.