Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percakapan dengan Kartika Affandi

14 Agustus 2024   07:10 Diperbarui: 14 Agustus 2024   07:36 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ritme dekade sembilan puluhan
Seperti alunan melodi klasik
Dawai-dawai getar pita suara
Ritmik memasuki genderang telinga

Datang menyulam simfoni purba
Perlahan malam temaram
Pagi pun mengurai senja
Trotoar kota memetiknya irama

Saat itu aku tulis kata demi kata
Deret abjad memuat pacuan hasrat
Terkerat minat percakapan karya
Hingga lingkar agenda mulai terbaca

Bersama pada saatnya tersusun rencana
Datang selembar kabar
Bagai percikan dingin di airmuka
Basah air bukan menjadi musababnya

Imam Muhayat, 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun