Dalam perjalanan memasuki kota, sang tour leader banyak memberikan keterangan tentang kondisi kota sebelum dan sesudah tsunami 2004 lalu. Sebelum memutuskan ceck ini di Hermes Palace Hotel singgah sejenak di Ring Road Coffee untuk melepas lelah dan rehat sejenak sambil menikmati berbagai rasa kepulan aroma kopi khas aceh yang tersohor itu.Â
Puas dengan ngopi dan menikmati camilan sejenak rombongan mengabadikan keahlihan penyajian kopi. Â Berlanjut menuju Hotel dan menyelamatkan barang-barang bawaan serta sejenak istirahat dengan kesepakatan sebelum akan melaksanakan sholat berjamaah di masjid Raya Baiturrahman yang menjadi simbol religiusitas umat muslim Aceh.
Sesuai rencana, maka kami, rombongan menuju masjid Baiturrahman hingga selesai melaksanakan sholat Isya. Rombongan dibuat terkagum-kagum semaraknya jamaah dan kondosi bangunan fisik masjid Baiturrahman yang dibangun sejak abat XVII itu.Â
Perjalanan kunjungan dilanjutkan di lembaga pendidikan Dar Maryam yang didirikan pada awal tahun 2007 untuk menampung anak-anak yakim/piatu korban tsunami dan pada saat kunjungan jumlah santri telah mencapai 176 santri terdiri dari tingkat SMP dan SMA. Para santri mereka sudah ada yang tahfid 5 sampai dengan 10 juz. Sambutan disampaikan oleh pengasuhUstadz Kholil Akbar, S.Pd.I, Ketua MUI Kabupaten Badung Drs. H. Masrur Makmur, M.Pd., H. Qomari, SE, sebagai bendahara, pembina MUI Kabupaten Badung, Ir. H. Yurnal, MM, dan selintas diisi oleh Drs. H. Imam Muhayat, MA.
Dalam acara tersebut telah diberikan sumbangan berupa uang tunai dan gerakan sentuhan motivatif kepada para santri yang sudah tahfid diberikan apa yang diinginkannya. Mereka dengan malu-malu menyampaikan permintaannya, HP Oppo, Android dan lap top.Â
Menjelang saat mengakhiri kunjungan di daerah Pidie Jaya, mereka telah mendapat HP dan lap top bagi santri yang sudah hafal 5 dan 10 juz sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ir. H. Yournal, MM sebelumnya yang dikoordinasikan kepada rombongan yang dikomandoi oleh H. Halik dan H. Qomari, S.E..
Acara tersebut berlangsung hingga pukul 11. 05 WIB. Selesai acara tersebut, rombongan mengadakan ramah-tamah di kantor Dar Maryam dan mohon pamit dan terima kasih sambutan pada kedatangan rombongan dari MUI Kabupaten Badung, Bali.Â
Suasana sudah cukup malam rombongan langsung menuju tempat penginapan dan terasa wajah-wajah lelah tergambar jelas pada setiap langkah dan raut muka mereka. Alhamdulillah hari pertama telah dilewati rombongan dengan kegiatan yang sangat padat dan melelahkan, namun tetap semangat semoga mendapat ridhoNya, amin.Â
Hari pertama kunjungan di Aceh melegakan rombongan dan menyentuh langsung suasana batin generasi muslim kita yang bersemangat melaksanakan taklim dan ta'dib untuk menjelang masa depan yang lebih cermerlang. Rombongan langsung menuju penginapan agar dapat menjelang pagi keduanya di Tanah Rencong itu bersubuh jamaah di Masjid Baiturrahman yang monumental dan inspiratif bagi umat Islam Aceh khususnya dan Islam umumnya.
Saya terenyuh menyaksikan semangat rombongan pada hari kedua, sebagian besar rombongan dapat mendirikan sholat subuh bersama di Masjid Baiturrahman ditengah-tengah penatnya pelawatan. Sedangkan saya bersama H. Shoim berjamaah di penginapan karena lelahnya persiapan yang harus kami laksanakan sebelum keberangkatan dalam menyusun detilnya agenda rencana kunjungan yang dijadikan pedoman selama perjalanan tersebut.Â
Usai sholat subuh mereka semua berkumpul di ruang sarapan pagi di Hermes Palace Hotel, Aceh dan mempersiapkan keberangkatan lawatan lanjutan di wilayah Pidie Jaya. Tepat pukul 07.30 waktu setempat rombongan bergerak dipandu oleh bapak Noval, beliau ini sebagai ketua REI Pidie Jaya karib bapak Ir. H. Yournal, MM. Perjalanan ke desa Jimjim, Bandar Baru melewati liku-likunya ngarai, lembah, dan pegunungan yang berkelok-kelok jalannya di ujung bukit.