Di pinggiran kota dimana aku berada
Sebuah nama begitu berarti adanya
Ritme sepanjang hari tak pernah henti
Bongkar muat selalu tak kenal sepi
Pasar Kandek, nama itu ramah di telinga
Putaran rupe kencang tak terkiraÂ
Dari segenap penjuru barat dan timur
Truktruk muatan berbagai kebutuhan dapur mengaduk salur
Distribusi ke semua kota di Bali
Hingga ke seluruh ceruk desa pulau dewadewi
Pasar Kandek seperti jantung tanpa jasad
Seperti uterus tanpa garba ibu bayi
Gebyar binar bertabur berkat
Pudar warna colok songong penghuni
Sekilas adanya biasabiasa saja
Tak mencolok kostum membalutnya
Dibanding panggungnya yang luar biasa
Ada tiadanya sangat terasa bagi semua pengguna
Pasar Kandek, 05.09.2016. Puisi: Imam Muhayat