Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cincin Api Karakter Geografi Indonesia, Bagaimana Antisipasinya?

21 Oktober 2014   19:31 Diperbarui: 8 November 2015   21:34 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh real yang kita lakukan adalah harus mengetaui dan memahami, mempraktikkan  secara teknis bagaimana agar dapat memerankan diri sebagai individu sosok penolong pertama yang benar bagi orang yang menderita, sedang mengalami kecelakaan atau yang lainnya. Karena itu, yang harus kita lakukan agar mempunyai kemampuan teknis secara benar. Dan pengetahuan itu hanya bisa kita dapatkan dari pelatihan yang harus diikuti. Tepatnya pada tanggal 25 Maret 2007 benar saya mendapatkan pelatihan itu sebagai utusan dari salah satu organisasi yang saya geluti. Yaitu pelatihan tanggap bencana yang diselenggarakan PMI Bali.

[caption id="attachment_330302" align="aligncenter" width="300" caption="Mengikuti Pelatihan Teknis Tanggap Bencana di PMI Provinsi, Bali"]

1413868808251914112
1413868808251914112
[/caption]

Dengan pengalaman itu, kemudian dapat saya getok-tularkan pada orang lain, misalnya pada tahun berikutnya, 2008, memaknai nuansa Ramadhan disamping saya dapat mempresentasikan ide-ide manajemen bencana saya juga mengundang PMI Provinsi Bali mengadakan aksi peduli tanggap bencana yang saya adakan di Mushola Jabal Nur, Nusadua, Bali.

Sungguh tidak saya bayangkan akhirnya yang mengikuti acara tersebut membludak dan mereka dapat mengetahui secara teknis bagaimana dapat berikhtiar menyelamatkan diri dari bencana, misalnya gempa bumi, tsunami, banjir bandang, petir, gunung meletus atau menyelamatkan anak-anak balitanya dari ketidak-amanan di dalam rumah sendiri sekali pun. Sungguh dengan terselenggaranya acara itu saya merasa bahagia dari sedikit pengalaman dapat saya bagikan kepada umat dan masyarakat.

Sebelumnya juga kita berupaya mempunyai aksi yang bermanfaat, yang kebetulan saat itu sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Haji (PPIH) 2002, Kabupaten Badung. Dalam waktu hampir bersamaan terjadi musibah tanah longsor di Kabupaten Buleleng, Bali yang memakan 7 orang korban. Aksi Peduli Bencana kita gelar di Gedung pemberangkatan Jamaah Haji pada 4 Februari 2002 dan mendapatkan cukup banyak sumbangan untuk meringankan saudara-saudara kita Hindu yang sedang dilanda musibah dan duka.

[caption id="attachment_330304" align="aligncenter" width="300" caption="Dokumen pribadi: Peduli Haji untuk Bencana Buleleng, Bali"]

1413869041420716130
1413869041420716130
[/caption]

Saat terjadi gempa bumi di Yogyakarta, kebetulan saat itu kita sedang menghadiri acara di Pondok Modern Gontor Ponorogo, atas arahan Ketua Majelis Ulama Provinsi Bali bersama dalam satu rombongan, kita langsung meluncur ke Yogyakarta untuk mengadakan peninjauan awal hingga dini hari di sejumlah sudut dari ujung kota Bantul Yogyakarta hingga wilayah Kota dan merangsak ke daerah Kaliurang. Awal identifikasi selesai pada tengah malam kemudian kami laporkan langsung kepada Ketua MUI Kabupaten Badung untuk mengambil langkah-langkah dan kemudian terbentuk aksi untuk Yogyakarta.

Juga pada saat peristiwa Merapi kami mengadakan gerakan peduli merapi dengan merapatkan barisan berbagai pos yaitu Masjid Al-Fattah Jimbaran, Masjid Agung Ibnu Batutah, Nusadua, dan Mushola Jabal Nur, Nusadua mengadakan aksi serupa mengunjungi langsung tempat kejadian dan mengantarkan hasil aksi yang digelar selama di Bali di lingkungan ketiga kelembagaan keagamaan tersebut. Bagaimana pun suatu Aksi untuk Indonesia memang sangat bermafaat untuk membangun hidup dalam kebersamaan dalam konteks power of giving yang secara langsung tumbuhkembangnya kasih sayang antar sesama atau untuk membenahi penataan lain yang lebih baik terkait kebutuhan keumatan. Imam Muhayat. Bali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun