Pertama, bersyukur dengan lisan, yaitu ucapan al-hamdu lillah (segala puji bagi Allah). Ini sebagai tanda terima kasih kepada Allah. Ucapan terima kasih menyenangkan pihak yang memberi.
Kedua, memanfaatkan pemberian sesuai dengan tujuan atau fungsinya. Apa pun nikmat yang diberikan harus digunakan sesuai dengan tujuan pemberian nikmat itu.
Ketiga, merawat pemberian dengan baik dan menjaganya.
Tujuan maulid Nabi adalah membangkitkan mahabbah (kecintaan) kepada Rasulullah. Cinta pada umumnya ditandai dengan selalu mengingat. Adapun cinta kepada Nabi Muhammad ditandai dengan banyak bershalawat.
Gus Zuem merupakan warga Dusun Pesantren, Desa Peterongan, Kecamatan Peterongan. Dusun Pesantren dan Dusun Rejoso dibatasi oleh sungai yang sekaligus menjadi batas desa, bahkan batas kecamatan. Kedua wilayah dihubungkan dengan jembatan. Pada saat peringatan Maulid Nabi, jembatan sedang dibongkar untuk diperbaiki. Warga sekitar yang biasa melintasi jembatan tersebut harus melalui jalan yang lebih jauh.
Gus Zuem sebagai warga Dusun Pesantren juga mengungkapkan kerinduannya kepada warga Dusun Rejoso. Beliau berkata, "Walaupun jembatan terputus, hatiku tidak terputus." Beliau juga menambahkan bahwa rindu adalah doa yang tak terucap pada orang yang dirindukan.
Seperti pada pembukaan ceramah, Gus Zuem juga berpantun lagi sebagai penutup ceramah:
Minum kopi duwur kloso
Ojo lali nyopot sandal
Aku seneng karo wong Njoso
Ono pengajian gelem budhal