Mohon tunggu...
IK Pradana
IK Pradana Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Menulis untuk terus membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Enrique de Malacca: Penjelajah Bumi Pertama dari Tanah Nusantara

23 Mei 2023   22:00 Diperbarui: 24 Mei 2023   06:02 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku milik Antonio Pigafetta, dan Maximilian Transylvanius (website/enriquedemalacca.com) 

Slogan "Nenek moyangku seorang pelaut" bukan hanya sekadar karangan fiktif belaka. Nenek moyang kita, orang-orang Nusantara adalah para pelaut yang ulung. Hal ini dapat dibuktikan dari literatur dan bukti sejarah yang ada.

Tahukah kalian, bahwa sesungguhnya penjelajah bumi pertama berasal dari Kepulauan Nusantara, yang sekarang wilayahnya adalah Indonesia modern? Perkenalkan, Enrique de Malacca atau Henry the Black atau Enrique de Moluccas. Tidak ada yang tahu siapa nama aslinya, itu hanya nama baptisnya saja.

Seorang pelaut asli Kepulauan Nusantara yang turut serta dalam ekspedisi pencarian pulau rempah, di bawah komando Ferdinand Magellan—seorang pelaut berkebangsaan Portugis.

Siapa itu Enrique de Malacca?

Enrique de Malacca adalah seorang anggota ekspedisi Ferdinand Magellan. Ekspedisi ini mempunyai misi untuk mencari pulau rempah di Hindia Timur, dan juga mengelilingi bumi pertama kalinya untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat. 

Ferdinand Magellan menangkap Enrique di Malaka pada tahun 1511, lalu menjadikan Enrique sebagai budaknya. Peristiwa ini terjadi saat penaklukan tanah Malaka oleh Portugis yang dipimpin Alfonso de Albuquerque. Enrique juga memiliki keterampilan linguistik yang sangat baik. Ia dipercaya dapat berbahasa melayu, jawa, ambon, bugis, palembang, inggris, spanyol, portugis dan juga beberapa bahasa lainnya. Karena keterampilan linguistik yang ia miliki, Ferdinand Magellan tertarik untuk menjadikan Enrique sebagai penerjemah dalam ekspedisinya yang ambisius tersebut.

Asal-usul Enrique de Malacca

Peta hindia timur sekitar abad 16 (Pinterest)
Peta hindia timur sekitar abad 16 (Pinterest)

Asal-usul dari Enrique de Mallaca belum bisa dipastikan secara gamblang, karena literatur mengenai Enrique sangat terbatas. Ada yang mengatakan ia berasal dari Malaka, Sumatera, Demak, Cebu (Filipina) dan juga Maluku. Tetapi ada yang menarik mengenai hal ini.

Pada tahun 1522, tim ekspedisi yang masih tersisa kembali ke Spanyol. Setibanya mereka di sana, Maximilian Transylvanus mewawancarai sang kapten yaitu, Sebastian de Elcano. Dan Elcano memberikan keterangan bahwa Enrique berasal dari Maluku. Kesaksian Sebastian de Elcano tersebut terabadikan dalam buku 'De Moluccis insulis' karya Maximilian Transylvanus, orang yang mewawancarainya.

Awal ekspedisi armada Magellan

Ilustrasi armada kapal Magellan (Pinterest/Britannica)
Ilustrasi armada kapal Magellan (Pinterest/Britannica)

Pada bulan Oktober di tahun 1517, Ferdinand Magellan pergi ke Sevilla untuk meyakinkan Raja Carlos I atau Charles V, raja Spanyol kala itu, perihal ekspedisinya yang ambisius mencari pulau rempah.

Magellan juga membawa Enrique selaku orang lokal "Hindia timur" untuk meyakinkan Raja Carlos I. Enrique juga paham betul jalur Hindia, kultur, dan mengerti bahasa orang lokal di wilayah tersebut.

"Raja terpesona oleh warna kulit Enrique dan kemampuannya untuk berbicara beberapa bahasa dengan lancar," tulis Antonio Pigafetta salah seorang kru ekspedisi Ferdinand Magellan dalam bukunya: Relazione del primo viaggio.

Kemudian Raja Carlos I mendukung ekspedisi yang ambisius tersebut. Kerajaan Spanyol memberikan lima kapal dengan ukuran sedang, kapal tersebut dilengkapi dengan persenjataan dan juga perbekalan yang cukup untuk dua tahun. Raja Carlos I juga menugaskan 237 pelaut untuk ikut serta dalam ekspedisi tersebut.

Armada yang dipimpin oleh Ferdinand Magellan berangkat dari Sevilla pada 10 Agustus 1519, melalui Sungai Guadalquivir melaju terus sampai ke pantai San Lucar de Barrameda. Armada Magellan memasuki Samudera Atlantik pada 20 September 1519.

Ekspedisi tersebut melalui banyak peristiwa yang dramatis. Mulai dari pemberontakan, cuaca ekstrim, wabah penyakit hingga pertikaian dengan suku asli di Pulau Mactan, Filipina.

Alasan kuat mengapa Ferdinand Magellan bukan penjelajah bumi pertama

Ilustrasi peperangan antara armada Magellan dan orang Lapulapu di Pulau Mactan (website/magtxt.com)
Ilustrasi peperangan antara armada Magellan dan orang Lapulapu di Pulau Mactan (website/magtxt.com)

Saat berada di Pulau Mactan, Ferdinand Magellan terlibat dalam persaingan antara Lapulapu dan Humabon, dua kepala suku di daerah tersebut. Walaupun Magellan sudah mengenakan baju zirah lengkap, namun panah beracun yang dilontarkan oleh orang-orang Lapulapu mampu menembus kakinya. Hingga tepatnya pada tanggal 27 April 1521, Ferdinand Magellan tewas di Pulau Mactan, Filipina.

“Mereka segera menyerbunya dengan tombak dari besi dan bambu, sehingga mereka membunuh cermin kita, cahaya kita, kenyamanan kita, dan pemandu sejati kita,” ujar Antonio Pigafetta dalam bukunya, yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.

Setelah peristiwa yang mencekam itu, ekspedisi terus berlanjut dengan satu kapal yang masih tersisa, dan dikomandoi oleh Sebastian de Elcano. Tim ekspedisi yang tersisa terus berlayar menuju pulau rempah yang dicari-cari. Beberapa bulan kemudian, Armada Elcano sampai di kepulauan Maluku. Kemudian mereka menuju Pelabuhan Tidore. sesampainya di Kesultanan Tidore, mereka bertemu dengan Sultan Tidore, Sultan Mansur, untuk membuat perjanjian. Setelah perjanjian itu disepakati, mereka mengambil cengkeh hingga memenuhi kapalnya.

Enrique de Malacca adalah sang penjelajah bumi pertama

Ilustrasi Enrique de Malacca (website/elmundo.es)
Ilustrasi Enrique de Malacca (website/elmundo.es)

Pada bulan September 1522, setelah tiga tahun lamanya mengarungi samudrera, armada yang dikomandoi oleh Sebastian de Elcano kembali ke Spanyol. Dari lebih 200-an orang yang ikut dalam ekspedisi itu, hanya tersisa 18 orang saja.

Sampai di sini sudah jelas, bahwa Ferdinand Magellan bukan orang pertama yang menjelajahi bumi. Karena dia terbunuh oleh orang Lapulapu dalam peperangan di Pulau Mactan, Filipina. Dia belum sampai 360 derajat mengelilingi bumi. Karena perjalanannya dimulai dari semenanjung malaka.

Untuk Sebastian de Elcano dan awak kapal yang berhasil pulang sampai ke Spanyol, memang mereka dapat dikatakan sudah mengelilingi bumi sampai 360 derajat. Tapi perlu dicatat, mereka memulai perjalanannya dari Spanyol.

Dan kandidat yang paling kuat untuk menerima gelar sebagai penjelajah bumi pertama adalah Enrique de Malacca. Dia sudah mengelilingi bumi sampai 360 derajat, karena dia berasal dari Maluku. Dan juga lebih dulu mengelilingi bumi daripada Sebastian de Elcano dan awak kapal lain yang terhitung mulai dari Spanyol.

Bukti kuat keberadaan Enrique de Malacca dalam literatur kuno

Buku milik Antonio Pigafetta, dan Maximilian Transylvanius (website/enriquedemalacca.com) 
Buku milik Antonio Pigafetta, dan Maximilian Transylvanius (website/enriquedemalacca.com) 

Bukti kuat keberadaan Enrique de Malacca dapat kita temui pada literatur-literatur kuno antara tahun 1511-1524. Di bawah ini adalah literatur kuno yang menyatakan keberadaan Enrique de Malacca:

  • Surat wasiat Ferdinand Magellan kepada Enrique de Mallaca (1519)
  • Relazione del primo viaggio. Jurnal yang ditulis langsung oleh salah seorang kru kapal Magellan yang ikut dalam ekspedisi itu, Antonio Pigafetta (1524)
  • Maximilian Transylvanus dalam bukunya De Moluccis insulis. Beliau adalah seorang yang mewawancarai awak kapal yang selamat setibanya di Spanyol (1523)

Ternyata nenek moyang kita adalah orang-orang hebat pada masanya. Contohnya Enrique de Malacca yang memiliki keterampilan linguistik luar biasa, dipercaya sebagai interpreter dan juga navigator dalam ekspedisi global kala itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun