Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Siapakah Motivator Dunia Untuk Perdamaian Timur Tengah?

29 September 2015   14:28 Diperbarui: 29 September 2015   14:28 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua kekuatan Teheran yang masih sangat misterius dan paling ditakuti Amerika dan sekutunya terutama Israel, sehingga tidak cukup Amerika saja yang harus aktif mondar mandir melakukan lobi-lobi besar dengan Iran.

Amerika dengan tanpa malu-malu mengajak lima negara adidaya lainnya plus Jerman, P5 + 1 dengan berbagai upaya soft diplomatic mengajak Iran bersedia mengerti untuk mengurangi aktifitas penambahan sentrifugal nuklir menjadi 10.000 instalasi itupun dari jenis yang sudah tua.

Akan tetapi dengan berani dan penuh keyakinan, Teheran berargumen pada prinsipnya hak setiap negara untuk melakukan pengayaan uranium, oleh sebab itu bukannya Iran mengurangi menjadi 10.000 malah menaikan kapasitasnya menjadi 190.000 sentrifugal nuklir itulah yang dibutuhkan Iran saat ini tanpa berminat untuk memproduksi termo nuklir.

Toh, P5+1 pada akhirnya menyetujui disertai meloloskan permintaan Iran agar semua semua jenis embargo ekonomi perdagangan dapat dipulihkan segera paling lambat Nopember 2015 ini.

Sesungguhnya Timur Tengah hanya dapat diredam dari tragedi kemanusiaan yang maha dahsyat hanya dari usaha manusia itu sendiri. Syaratnya kita masing-masing sebagai manusia mau menaggalkan sedikit saja rasa ego dan jiwa keserakahan.

Harapan sebenarnya banyak diberikan kepada negara-negara Timur Tengah itu sendiri yang tergabung dalam Liga Arab, dimana mereka adalah yang langsung terlibat agar bersedia duduk bersama mau menanggalkan sejenak rasa egonya masing-masing.

Dan jangan lupa organisasi sebesar OKI dan PBB harus memberikan dukungan sepenuhnya. Disini diperlukan seorang motivator kelas dunia setidaknya sekaliber Soekarno atau Mahatma Ghandi, atau Nelson Mandella, yang bisa memotivasi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dan Dunia untuk duduk bersama, bersatu dan bergandengan tangan menuju kedamaian.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun