Medali tersebut bernama Star of Order of Abdul Aziz Al Saud - Order of Merit with 5 degrees. Tidak seorangpun Presiden RI termasuk SBY yang mendapat medali kehormatan setinggi itu kecuali Presiden Jokowi. Medali serupa juga pernah diberikan kepada Barack Obama, David Cameron, George Bush, dan Shinzo Abe.
Ketiga: Tak hanya penyambutan dan medali penghormatan, Raja Arab bahkan meminjamkan Istana Raja Faisal untuk digunakan sebagai kantor bagi Presiden Jokowi. Di Istana Raja Faisal, Jokowi melakukan sederet pertemuan dan membahas berbagai macam isu, yang semuanya diamini oleh pemimpin Arab Saudi yang masyhur itu.
Keempat: Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyetujui permintaan Presiden RI Joko Widodo terkait penambahan kuota jemaah haji bagi Indonesia sebanyak 10 ribu orang. Saat ini kuota haji bagi Indonesia ialah 168 ribu orang. Dengan penambahan kuota 10 ribu, maka mulai tahun depan Indonesia dapat memberangkatkan 178 ribu orang untuk beribadah haji.
Dengan keberanian dan penampilan yang ikhlas, ikhsan, tanpa pamrih, dan tulus disertai strategi atau jurus “Menang Tanpa Merendahkan” Jokowi melanjutkan pembicaraan dengan Raja Salman, banyak hal yang menyangkut kepentingan dua negara yang lebih luas dan komprehensip, meliputi kerjasama bidang ekonomi, teknologi, dan energi.
Dalam pembicaraan bilateral dengan Raja Salman, Presiden Jokowi berhasil meyakinkan dan sekaligus mengundang investor Arab Saudi untuk berinvestasi di Indonesia, ikut serta berpartisipasi membangun infrastruktur kilang minyak, jalan, pelabuhan, investasi keuangan pariwisata dan berbagai obyek bisnis lainnya,
Presiden Jokowi juga memberikan masukan konstruktif, perbaikan atas berbagai kekurangan dalam pengelolaan ibadah haji, khususnya pelayanan jemaah haji Indonesia, termasuk juga membicarakan mengenai perlindungan terhadap TKI di Arab Saudi. Dalam kaitan perlindungan TKI, Presiden Jokowi juga meminta secara langsung kepada Raja Salman untuk mengampuni Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang divonis mati atau qisash.
Dalam pertemuan dengan Raja Salman itu, Jokowi menyinggung kehancuran Kedutaan Besar RI di Ibu Kota Sana'a, Yaman, karena serangan jet Saudi. Saat itu, Negeri Petro Dollar berjanji akan memeriksa tingkat kerusakan KBRI akibat serangan Liga Arab ke markas pemberontak Houthi. Pemerintah Indonesia tidak menuntut permintaan maaf. Karena pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah berjanji akan memperbaiki semua kerusakan setelah investigasi selesai dilakukan.
Empat hari ke depan Presiden Joko Widodo melawat ke tiga negara Timur Tengah. Pada 11-13 September RI-1 berada di Jeddah, Arab Saudi, menggelar pertemuan bilateral dengan Raja Salman. Pada 13-14 September bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Baru Kemudian, pada 14-15 September, lawatan berakhir di Doha, Qatar.
Bangsa dan seluruh rakyat Indonesia banyak mengharap kunjungan Presiden Jokowidodo ke Timur Tengah dapat membawa banyak manfaat bukan saja untuk Indonesia, tetapi akan membawa kemaslahatan khususnya bagi negara-negara negara-negara arab yang dikunjunginya yaitu Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Keuntungan bagi Indonesia akan terbukanya akses langsung untuk memasarkan produk-produk halal dari Indonesia ke Arab Saudi dan negara-negara disekitarnya. Dan mendorong para investor Timur Tengah untuk berinvestasi yang lebih besar dari sebelumnya khususnya di bidang infrastruktur, maritime, dan energi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H