Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi ”Menang Tanpa Ngasorake” sampai “Star of the Order of King Abdulaziz Al-Saud”

14 September 2015   07:21 Diperbarui: 14 September 2015   07:21 6039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Medali tersebut bernama Star of Order of Abdul Aziz Al Saud - Order of Merit with 5 degrees. Tidak seorangpun Presiden RI termasuk SBY yang mendapat medali kehormatan setinggi itu kecuali Presiden Jokowi. Medali serupa juga pernah diberikan kepada Barack Obama, David Cameron, George Bush, dan Shinzo Abe.

Ketiga: Tak hanya penyambutan dan medali penghormatan, Raja Arab bahkan meminjamkan Istana Raja Faisal untuk digunakan sebagai kantor bagi Presiden Jokowi. Di Istana Raja Faisal, Jokowi melakukan sederet pertemuan dan membahas berbagai macam isu, yang semuanya diamini oleh pemimpin Arab Saudi yang masyhur itu.

Keempat: Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyetujui permintaan Presiden RI Joko Widodo terkait penambahan kuota jemaah haji bagi Indonesia sebanyak 10 ribu orang. Saat ini kuota haji bagi Indonesia ialah 168 ribu orang. Dengan penambahan kuota 10 ribu, maka mulai tahun depan Indonesia dapat memberangkatkan 178 ribu orang untuk beribadah haji.

Dengan keberanian dan penampilan yang ikhlas, ikhsan, tanpa pamrih, dan tulus disertai strategi atau jurus “Menang Tanpa Merendahkan” Jokowi melanjutkan pembicaraan dengan Raja Salman, banyak hal yang menyangkut kepentingan dua negara yang lebih luas dan komprehensip, meliputi kerjasama bidang ekonomi, teknologi, dan energi.

Dalam pembicaraan bilateral dengan Raja Salman, Presiden Jokowi berhasil meyakinkan dan sekaligus mengundang investor Arab Saudi untuk berinvestasi di Indonesia, ikut serta berpartisipasi membangun infrastruktur kilang minyak, jalan, pelabuhan, investasi keuangan pariwisata dan berbagai obyek bisnis lainnya,

Presiden Jokowi juga memberikan masukan konstruktif, perbaikan atas berbagai kekurangan dalam pengelolaan ibadah haji, khususnya pelayanan jemaah haji Indonesia, termasuk juga membicarakan mengenai perlindungan terhadap TKI di Arab Saudi. Dalam kaitan perlindungan TKI, Presiden Jokowi juga meminta secara langsung kepada Raja Salman untuk mengampuni Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang divonis mati atau qisash.

Dalam pertemuan dengan Raja Salman itu, Jokowi menyinggung kehancuran Kedutaan Besar RI di Ibu Kota Sana'a, Yaman, karena serangan jet Saudi. Saat itu, Negeri Petro Dollar berjanji akan memeriksa tingkat kerusakan KBRI akibat serangan Liga Arab ke markas pemberontak Houthi. Pemerintah Indonesia tidak menuntut permintaan maaf. Karena pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah berjanji akan memperbaiki semua kerusakan setelah investigasi selesai dilakukan.

Empat hari ke depan Presiden Joko Widodo melawat ke tiga negara Timur Tengah. Pada 11-13 September RI-1 berada di Jeddah, Arab Saudi, menggelar pertemuan bilateral dengan Raja Salman. Pada 13-14 September bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Baru Kemudian, pada 14-15 September, lawatan berakhir di Doha, Qatar.

Bangsa dan seluruh rakyat Indonesia banyak mengharap kunjungan Presiden Jokowidodo ke Timur Tengah dapat membawa banyak manfaat bukan saja untuk Indonesia, tetapi akan membawa kemaslahatan khususnya bagi negara-negara negara-negara arab yang dikunjunginya yaitu Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Keuntungan bagi Indonesia akan terbukanya akses langsung untuk memasarkan produk-produk halal dari Indonesia ke Arab Saudi dan negara-negara disekitarnya. Dan mendorong para investor Timur Tengah untuk berinvestasi yang lebih besar dari sebelumnya khususnya di bidang infrastruktur, maritime, dan energi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun