Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Raja NdangDut, Kiprah Politik, UI Bertanya Rhoma Menjawab sampai Mendirikan Partai

13 Juli 2015   17:34 Diperbarui: 13 Juli 2015   18:02 1971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Metrotvnews.com,"]

[/caption]

Raja dari segala raja orkes dandut adalah Roma Irama, Dia meniti karier bidang seni yang sangat digemari rakyat kalangan bawah, berlatar belakang tekad dan kemauan hidupnya yang besar untuk membawa belantika musik yang berakar musik asli melayu yang dibesarkan mulai dari kampung-kampung.

Roma Irama berhasil menempatkan Dangdut menjadi salah satu kegemaran penikmat musik bersuasana pantura di tanah air. Bagi segelintir orang, memang terkesan musik yang kampungan, norak, berselera rendah. Namun demikian kalangan pecinta musik ndangdut di Tanah air ini olahan Bang Haji Rhoma Irama lebih banyak membawa perasaan nostalgia kehidupan ndesani sebagai bagian episode masa silam yang pernah tinggal di kampung.

Seperti halnya warna kesenian lain seperti musik jawa atau menyebutnya gending jawa, pastilah para penikmat musik ini lebih mengkaitkan suasana nostalgianya ketimbang pertimbangan modernisya atau kekunoannya. Mereka pasti akan membela diri modern atau tidak modern, bukan masalah penting, karena inti persoalannya adalah kegemarannya terhadap jenis musik tertentu.

Raja NdangDut

Rhoma Irama memang fenomenal dalam belantika musik yang satu ini. Ia mampu melejitkan kepopulerannya musik ndakdut dengan iringan Group Sonetanya yang berdiri tahun 1973, saat itu belum banyak pesaingnya sehingga album-album yang dihasilkannya meledak dipasaran, laris manis seperti, Begadang, Darah Muda, Bujangan adalah contoh album Rhoma yangat menjadi incaran para penggemarnya sampai saat ini.

Lagu-lagu ndakdut Rhoma dari warna syairnya juga khas jika dibandingkan ndakdut yang lain, nuansa keagamaannya terasa kental, berisi da’wah peningkatan keimanan kepada Tuhan serta membangun kritik sosial. Sukses bidang layar lebar pernah diraihnya juga, seperti Camelia, Pengabdian, dan Satria bergitar yang dijadikan baleho politik saat pencalonan Presiden 2014 lalu.

Dalam kehidupan berkeluarga boleh dikatakan beberapa kali mengalami gejolak, perkawinan pertama buntu ditengah jalan setelah mendapatkan 3 orang anak dari Veronica perceraian tak dapat dihindari, Perkawinan Rhoma yang keduakalinya dengab Richa Rachim lebih banyak mengundang sensasi.

Dan lahir isu yang berseliweran, Ridho Roma menurut isu yang beredar, bukan anak kandungnya , ia adalah anak angkat Bang Haji. Ternyata Rhoma dalam memberikan nama anak angkat telah menyalahi tuntunan agama, nama Ridho diNasabkan kepada diri Rhoma , ini yang tidak boleh, karena Rhoma akan dianggap menghilangkan Nasab seseorang.

Warna kehidupan berkeluarga Rhoma yang kurang harmonis dan berantakan setelah Rhoma tertangkap basah berduaan dengan seorang artis bernama Angel Lelga di sebuat apartemen,

Sejak saat itulah nama Rhoma dikenal masyarakat sebagai Musisi dan penda’wah yang doyan berselingkuh, anehnya bukan semakin pudar nama Rhoma , malahan semakin populer, semakin moncer terbukti dari beberapa kali pesta besar politik di tanah air mulai dari pemilu legislatip maupun Pemilu Presiden nama Rhoma dijadikan simbol dukungan publik, oleh sebab itu beberapa partai politik besar pernah menggunakan nama Rhoma sebagai logo kampanye partai politik.

Kiprah Politik

Hingar bingar politikpun menggelora pada pemilu Presiden 2014. Bagi Rhoma Irama keinginannya untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia ternyata bukan sekedar isapan jempol belaka, dukungan dari kalangan Ustadz dan tokoh agama, organisasi Front Pembela Islam, FBR, PBR, penggemar fanatik, ternyata mengalir demikian kuatnya Terutama para Habaib tidak segan-segan membuat dukungan politik secara terbuka yang gencar disuarakannya pada acara-acara pengajian.

Mereka berusaha memberikan dukungannya kepada Bang Haji Rhoma. Kenapa Bang Rhoma berhasil menarik perhatian publik, baik golongan atas maupun kalangan bawah, para ketua partai politik, dan termasuk didalamnya kalangan intelektual Islam dan non Islam, sehingga tak dinyana tak disangka, raja Dandut yang satu ini benar-benar telah berani mengambil keputusan keinginannya menjadi untuk menjadi calon Presiden 2014.

Bangkitnya Bang Haji baik dalam da’wah terutama dalam kampanyenya untuk mengetahui kehendak publik sebenarnya yang sengaja digali, figur yang kaya apa bentuknya yang dikendaki rakyat. Caranya adalah dengan menggunakan figur yang mempunyai potensi kuat menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Telah diketahui bahwa sorotan publik terkait keinginannya H Rhoma Irama untuk menjadi calon Presiden 2014, hal ini tentu saja menimbulkan pro dan kontra.

Pro dan kontra politik di kalangan masyarakat dapat menguntungkan atau merugikan pribadi seseorang. Tetapi dibalik pro dan kontra tentang Rhoma yang mencalonkan menjadi Presiden RI adalah untuk mengurai keinginan masyarakat sebenarnya tentang pemimpin yang diidolakan atau yang dikehendaki masyarakat luas. Sehingga partai-partai dalam sendiri-sendiri maupun dalam bentuk koalisi dapat memanfaatkan situasi tersebut untuk memunculkan pemimpin yang akan diusungnya. Cara ini lebih efektif jika dibandingkan dengan cara survey.

Cara lain adalah dengan melontarkan isu SARA yang sering di buat oleh Bang Haji sesungguhnya disengaja. Yaitu untuk membangkitkan semangat fanatisme ras, agama, golongan/kedaerahan seperti yang sebelumnya ia lontarkan kepada Wakil Gubernur Jakarta, Ahok. Alasannya adalah dalam ceramah SARA yang disampaikan oleh Bang Haji sebagai cara sangat efektif untuk menyemangati kaum muda khususnya dan kaum intelektual agar menjadi lebih fanataik dalam memilih seorang Pemimpin.

Kefanatikan dalam memilih seorang Pemimpin sangat diutamakan, bahkan boleh disebutkan sebagai salah satu rukun. Bukankah diakui atau tidak, memilih seorang kepala negara juga atas pertimbangan Sara walaupun secara tersembunyi.

Ternyata benar apa yang di jadikan strategi membangkitkan suara dukungan dan membangkitkan semangat fanatisme dikalangan generasi muda dan intelektual Islam khususnya dan para profesional termasuk kalangan guru besar Universitas Indonesia, mendapatkan respon positip setidaknya keinginan tahuan yang lebih besar, kepada Rhoma dan semua ide-idenya,

UI Bertanya Rhoma Menjawab

Dengan keyakinan diri yang tidak dapat diragukan lagi H Rhoma Irama bertindak sebagai salah satu nara sumber dalam seminar yang sangat berbobot dengan mengambil tema tentang kepemimpinan Nasional, yang digelar oleh dewan guru besar Universitas Indonesia.

Ternyata H Rhoma Irama mampu menjawab dengan taktis pertanyaan-pertanyaan yang sulit, pertanyaan layaknya ujian Doktor. Antara lain jalan penyelesaian terbaik dalam mengatasi kemerosotan nilai rupiah atas dolar Amerika.

Ia bahkan mampu memberikan rumusan tentang Politik , Agama dan Seni, sejatinya adalah Satu. Didepan dewan Guru besar UI Rhoma menjelaskan bahwa blusukan telah ia jalani selama 40 tahun lebih dalam rangka pendekatannya kepada masyarakat.

Sambutan disertai tepuk tangan aplus dari peserta seminar dan dewan guru besar UI atas jawaban Rhoma Irama, mereka mengapresiasi apa yang dilakukan Bang haji selama ini dalam dalam menyatukan politik agama dan seni.

Roma Mendirikan Partai Politik.

Kini babak baru dimulai, sebagai ajang kompetisi sehat, siapa yang dapat menunjukan politisi terpilih dan terbaik, tentunya yang banyak manfaatnya kepada orang banyak. Bahasa politiknya yang lebih banyak manfaatnya untuk bangsa dan negara. Niat baik dari Raja NdangDut Rhoma Irama telah mendeklarasikan Partai Islam Damai Aman (Idaman), untuk mengabdi kepada pembangunan bangsa dan negara Indonesia patut kita berikan pujian bahkan mungkin juga doa. Sang pendiri menyatakan bahwa partai Idaman bukan partai eksklusif tetapi inklusif, partai yang diperuntukanbagi seluruh organisasi masyarakat, termasuk non muslim.

Tampaknya saja Rhoma bercita-cita luhur akan membangun partai yang Inklusif, akan tetapi melihat jejak sejarahnya seperti yang sudah sedikit diuraikan diatas, sepertinya tidak berkorelasi positif. Sebab seperti yang disinggung diatas dalam memilih seorang pemimpin faktor sara masih bisa dibenarkan bahkan dianggapnya sebagai rukun. Disinilah terdapat kontradiksi politik antara cita-cita partai dengan strategi kampanye yang pernah dilakukannya dalam oleh Bang Haji. Hal ini perlu diingatkan kepada bang Haji agar memberikan penjelasan yang lebih kongkrit dan transparan makna dan tujuan pendirian “Partai Idaman”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun