Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pemerintah Jokowi Dapat Bangkit dan Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8,9 Persen

10 Juli 2015   10:54 Diperbarui: 10 Juli 2015   18:35 5671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4). Masa transisi Kepala Negara, dan Perbedaan kebijakan dengan Pemerintahan SBY: Misalnya pertumbuhan ekonomi semasa SBY mendorong biaya hidup makin mahal, upah buruh tinggi, biaya hidup meningkat yang berdampak kepada mas pemerintahan Jokowi yang sedang terkena dampak ekonomi dunia yang melemah.

Pemerintahan Jokowi Harus Bereaksi Cepat

1). Pemerintah Jokowi harus bertindak cepat dengan meningkatkan belanja insfrastruktur yang berkualitas. Menaikan kualitas prosedur Pelayanan di dalam kepengurusan perijinan dan Perbaikan insfrastruktur, akan mengurangi biaya logistik, menekan harga barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesetaraan. Dan pada gilirannya menaikan daya tari investor, yang berdampak terbukanya lapangan kerja baru,

2). Pemerintah harus berupaya meningkatkan penerimaan pajak yang dapat membantu kondisi fiskal di jangka menengah. Pemeritah dapat melakukan terobosan reformasi fiskal agar memacu pertumbuhan ekonomi, hal ini akan meningkatkan pendapatan dan belanja anggaran yang lebih baik.

3). Pemerintah juga harus melakukan perbaikan bidang kebijakan untuk memperbaiki dan memperkuat daya saing , perdagangan dan investasi swasta. Peningkatan kegiatan penanaman modal baru diharapkan mampu menyumbangkan pertumbuhan ekonomi, dan menstimulus akan ada peningkatan di semester dua.

Penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat diatasi karena peluang yang dimiliki Indonesia sangat besar, antara lain, jumlah penduduk terbesar nomor tiga dunia, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor karena terkait upah yang kompetitif, sekaligus sebagai pasar konsumen yang besar.

Faktor paling menjadi rebutan investor adalah sumber daya alam yang melimpah, tanpa dimintapun para pemilik modal akan berdatangan untuk menanamkan modalnya di Indonesia, apalagi jika Pemerintahan Jokowi segera dapat mentuntaskan proyek-proyek pendukungnya, seperti proyek insfrastruktur jalan, tol Jawa , tol trans Sumatera, Kalimantan dan Tol laut sebagai realisasi peta poros maritim dunia.

Dengan potensi besar seperti itu Indonesia berpeluang mencetak pertumbuhan ekonomi yang dapat melampaui negara-negara lain, Bahkan PDB meprediksi Indonesia Jokowi bisa tumbuh hingga 8,7 persen. Insya Allah, Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun