Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Yang Lama Dikandangkan, Beli Alutsista yang Baru

3 Juli 2015   23:12 Diperbarui: 3 Juli 2015   23:21 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pernyataan Kepala Staf TNI-AU Marsekal Agus Supriyatna, pesawat tersebut merupakan andalan TNI kendati sudah berusia uzur karena diproduksi pada 1964 dengan mengandalkan sistem pemeliharaan yang teratur. ’’Sangat diandalkan. Kita berusaha keras dengan sistem pemeliharaan yang betul.’’ (Viva, 30/6). Pernyataan yang berbau pembelaan diri. Memang cukup memprihatinkan, rakyat kebanyakan hanya meminta para pimpinan di republik ini dapat berlaku jujur, berjiwa kasatria jika berbuat salah mau mengakui kesalahannya. Tidak mati-matian selalu membela dirinya.

Siapapun dapat berpikir logis dan rasional, walaupun hasil pikiran dan pendapatnya bukan berasal dari seorang ahli pesawat terbang. Jika usia pesawat sudah menginjak 50 tahun apakah masih layak terbang atau tidak. Tentu dari mereka akan memberikan jawaban , wooo lebih baik dikandangkan saja. Jangankan pesawat, seorang dokter yang setiap saat dapat mengawasi , merawat, menjaga, dan mengobati dirinya sendiri, akan tetapi setelah menginjak usia tua pasti semua usaha nya pada akhirnya akan kalah karena faktor usia tua itu.

Demikian pula sehebat apapun Hercules C-130 , berujung jatuh terbakar , disamping faktor usia sehingga menimbulkan Malfuction. Kedua; dilihat dari posisi pesawat yang miring kekanan, ada kemungkinan pesawat tidak bisa naik secara normal karena dua mesinnya bermasalah. Dua baling-baling pesawat Hercules yang jatuh di Medan mengindikasikan bahwa dua mesinnya mati, sementara pesawat bermesin empat itu hanya masih bisa terbang jika hanya satu mesin yang mati.

Ketiga;baling-baling pesawat ada yang mati, karena mesin dan baling-baling bermasalah pesawat tidak bisa naik secara formal?Akibatnya pesawat menghantam antena tower radio Joy FM di kompleks Sekolah Bethany di Jalan Djamin Ginting, Simpang Perumnas Simalingkar, Medan, yang berjarak 300 meter ari lokasi jatuhnya pesawat.(Sumber VOA)

Belajar dari peristiwa musibah pesawat milik TNI AU Presiden Joko Widodo berjanji akan segera mengevalusi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) milik Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan perbaikan alutsista sudah sangat mendesak karena kecelakaan yang menimpa TNI Angkatan Udara sudah sering terjadi. Dari beberapa kali kecelakaan, ini menjadi momentum untuk memordenisasi dan memperbaharui alutsista. Apa yang pernah dijanjikan oleh jokowi agar segera direalisasikan, agar rakyat semakin mempercayai dan mencintai Jokowi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun