Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Badroti Haiti & Budi Gunawan Pasangan Kembar Siam Anti Pemberantasan Korupsi

23 April 2015   09:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:46 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diantara mereka adalah Prof Sri Adiningsih, Abdul Malik Fajar, Hasyim Muzadi, Jan Darmadi, M. Yusuf Kartanegara, Rusdi Kirana, Sidarto Danusubroto, Subagyo Hadi Siswoyo, dan Suharso Monoarta. Mereka berugas untuk memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden.

Akan tetapi masukan dari Wantimpres dinilai masih berbau kepentingan politik dan keberpihakan terhadap kelompok atau partai politik tertentu, maka Presiden Jokowi mengangakat lagi Tim 9 yang orang-orangnya dijamin netral tidak dapat dipengaruhi oleh kepentingan partai politik tertentu.

Mereka adalah, KH Safi’i Ma’arif, Prof Jimly Asshiddiqie, Bambang Widodo Umar, Prof Hikmahanto Juwana, Erry Riyana, Tumpak Hatorongan, Komjen Oegroseno, Jenderal Sutanto, dan Imam B Prasodjo. Mereka mulai bekerja demi memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo demi menuntaskan perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Mereka juga bertugas memberi masukan kepada Presiden Jokowi untuk pembenahan hubungan antar lembaga hukum negara ke depan.

Tim ini bekerja sangat profesional, sehingga Presiden Jokowi lebih sering mendengarkan saran dan nasehatnya, bahkan mengalahkan saran dan nasehat yang datang dari Wantimpres yang sering menimbulkan polemik baru sehubungan keputusan yang dibuat tidak seragam satu orang dengan orang lainnya bahkan lebih sering bertolak belakang.

Kali ini tugas baru menanti untuk tim 9 yang diketuai oleh KH Safi’i Ma’arif untuk ikut memberikan masukan dan nasehat kepada Presiden, terutama yang berhubungan dengan kenekadan Wanjakti dan Kapolri Badrodi Haiti mengangkat Budi Gunawan menjadi Wakapolri

Dikhawatirkan kerja besar Jokowi yang menjadi agenda utama yaitu tentang pemberantasan Korupsi akan terhambat. Tim 9 diminta untuk ikut mengawal setiap pergerakan Budi Gunawan dan Badrodin Haiti dalam memimpin Polri.

Agar Polri tidak menjadi duri dalam daging dalam semangat pemberantasan korupsi, Badroti Haiti dan Budi Gunawan jangan sampai menjadi pasangan kembar siam anti pemberantasan korupsi, harus dikawal terus oleh semua lapisan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun