Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengupas Makna Tersirat ”Surat Prabowo Subianto”

19 Oktober 2014   20:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:28 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bercermin dari peristiwa itulah Prabowo Subianto menyematkan ephitet kepada KMP sebagai sahabat saja, atau teman saja. Karena Sahabat sangat bisa jadi menjadi baik dan membawa kemaslahatan dunia akherat, tetapi sebaliknya sahabat yang tidak baik akan berhianat dan itulah seburuk-buruknya teman. Sebagaimana diisyratakan oleh sabda Nabi saw dalam sebuah perumpamaan, “jika seorang bersahabat dengan penjual minyak wangi akan ada 3 kemungkinan, pertama kamu membeli minyak wangi itu, kedua kamu diberi secara gratis oleh penjualnya, dan ketiga kalaupun kamu tidak diberi maupun tidak mampu membeli, kamu masih ketularan bau wanginya.

Sebaliknya jika kamu berteman dengan pandai besi, dimana besi adalah zat yang sangat padat dan hanya api yang bisa membengkokan atau bahkan meleburnya. Jika kamu bersahabat dengan mereka ada 2 kemungkinan, pertama, panasnya api akan membakar bajumu; kedua, kemungkinan terbaiknya bajumu akan bau karena asap api. Semua persahabatan yang tidak didasarkan atas keikhlasan, maka persahabatan itu akan berubah menjadi permusuhan.

Saudara,

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, saudara artinya orang yang seibu seayah (atau hanya seibu atau seayah saja); adik atau kakak; orang yang bertalian keluarga; sanak; orang yang segolongan; (sepaham, seagama, sederajat,dsb), dst. Penyebutan saudara mempunyai makna yang dalam dan luas, makna lahiriyah dan makna batiniyah. Makna lahir, karena mempunyai menginginkan kehidupan bersama yang lebih baik, aman sejahtera, dijauhkan dari konflik, makna batiniyah bahwa persaudaraan berdampak kepada makna ibadah yaitu mengharapkan keridhoan dari Tuhan Yang Maha Pencipta.

Untuk itulah Prabowo Subianto memberikan pesan kepada sahabat-sahabatnta, yang berkenaan dengan makna lahiriah sekaligus terkandung didalamnya makna batiniah berkenaan kerelannya yang mendalam memanggil saudara kepada Jokowidodo sebagaimana tertulis di dalam pernyataan di Facebook-nya. Ada13 poin disarikan dari yang dipesankan oleh Prabowo Subianto, khususnya kepada para pendukungnya yaitu:

Yang bermakna lahiriah dan batiniah

1.Mengajak untuk senantiasa menjaga keutuhan dan persatuan bangsa dijauhkan dari perpecahan menuju kejayaan Indonesia (bermakna NKRI, ajakan yang dijiwai nilai luhur Pancasila).

2.Mengajak seluruh rakyat Indonesia saling hormat menghormati. (bermakna NKRI, ajakan yang dijiwai nilai luhur Pancasila).

3.Mengajak seluruh rakyat Indonesia tidak saling menyebar fitnah.(dijiwai oleh nilai luhur Pancasila terutama nilai Ketuhanan yang Maha Esa, dan Kemanusiaan yang adil dan beradab).

4.Rasa patriotisme dan kecintaannya terhadap bangsa dan Negara serta rakyat Indonesia (dijiwai oleh nilai luhur Pancasila, dan Kemanusiaan yang adil dan beradab).

5.Komitmen seorang warga bangsa yang menunjukan jiwa rela berkorban untuk berjuang menjunjung tinggi nilai Pancasila, UUD ’45 yang utuh dan asli, NKRI dari Sabang sampai Merouke yang kuat, adil, sejahtera, berdikari, atas semangat Bhineka Tunggal Ika. (sudah jelas maknanya).

6.Pengakuan Prabowo Subianto yang tulus kepada Presiden Indonesia RI ke 7, Bapak Jokowidodo, adalah saudaranya.

7.Prabowo Subianto menuntut kepada diri pribadinya agar tetap mempertahankan jiwa besar, jiwa seorang kasatria, jiwa seorang pendekar, selalu rela memberi penghormatan kepada orang lain.

8.Kalau orang lain menghormat kita, kita wajib membalasnya, kalaupun orang lain tidak hormat kepada kita, lebih baik kita membalasnya dengan kebaikan, bukan dengan keburukan. (dijiwai oleh nilai luhur Pancasila).

9.Seorang pendekar harus tegar, selalu memilih selalu memilih jalan yang sejuk, jalan yang baik ”siratal mustaqim” jalana yang lurus dan benar, menghindari kekerasan, permusuhan dan kebencian,

10.Seorang pemimpin sejati harus mempunyai rasa tanggung jawab. Prabowo memberikan penghargaan dan penghormata yang tinggi, kepada Bapak Jokowidodo adalah seorang Patriot sejati.

11.Prabowo Subianto mengetahui sejak lama, bahwa Bapak Jokowidodo selalu menginginkan yang terbaik untuk Indonesia.

12.Bapak Prabowo Subianto akan terus membangun silahturahmi dengan Bapak Jokowidodo, karena sesuai dengan ajaran dan budaya nenek moyang bangsa Indonesia,

13.Bapak Prabowo Subianto akan terus untuk selalu membangun persahabatan dan persaudaraan dengan Bapak Jokowidodo,

Tampak sekali disini bahwa Prabowo Subianto sudah mengenal sedemikian dalam kepada Presiden RI ke 7 Bapak Jokowidodo, terutama pada poin nomor 6, 7, 10, 11, 12 dan 13. Sebab untuk menempatkan seseorang menjadi sebutan saudara tentu tidak sekedar keluar asal bicara, atau bukan karena dorongan lahir saja, tetapi lebih dalam karena dorongan batin yang kuat, yaitu, rasa percaya, rasa aman , rasa cinta. Dorongan lahir sudah jelas yang telah disebutkan diatas terutama pada poin 1, 2, 3, 4, 5, 8, dan 9, ada banyak kesamaan tumbuh dihati Pak Prabowo dan yang ada di hati Bapak Jokowi.

Dapat disimpulkan bahwa ada banyak sekali kesamaan dari patriotismenya, sifat kepemimpinannya, sifat mau berkorban, dan factor-factor pendukung lainnya. Factor-faktor penunjang lahirnya persaudaraan dalam arti luas ataupun sempit adalah persamaan. Semakin banyak persamaan akan semakin kokoh pula persaudaraan. Persamaan rasa cita merupakan faktor dominan yang mendahului lahirnya persaudaraan hakiki, dan pada akhirnya menjadikan seseorang merasakan derita saudaranya, mengulurkan tangan sebelum diminta, serta memperlakukan saudaranya bukan atas dasar ”take and give” tetapi justru mengutamakan orang lain atas diri mereka, walau diri mereka kekuarangan. (Quraish Shihab; Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan Umat, penerbit Mizan).

Referensi:

1.(http://nasional.kompas.com/read/2014/10/17/18165191/Melalui.Facebook.Prabowo.Minta.Pendukungnya.Menjaga.Persatuan.Nasional)

2.( http://wildan.me/arti-sahabat-dalam-islam-itu-kekal/)

3.( okezone.com/read/2013/12/26/568/917661/demokrat-koalisi-khianati-sby)

4.(http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Ukhuwah1.html)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun