A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dalam Islam, kata pendidikan dapat bermakna tarbiyah, berasal dari kata kerja rabba. Di samping kata rabba terdapat pula kata ta'dib, berasal dari kata addaba. Selain itu, ada juga kata talim. Berasal dari kata kerja allama. Ketiga istilah tersebut akan dibahas secara ringkas satu persatu sebagai berikut:
- TARBIYAH
Kata tarbiyah merupakan bentuk mashdar dari rabba yurabbiy tarbiyatan. Dalam Alquran Surat Al-Isra` ayat 24: ""Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil."
Dalam terjemahan ayat di atas, kata tarbiyah digunakan untuk mengungkapkan pekerjaan orangtua yang mengasuh anaknya sewaktu kecil.Â
- TA'DIB
Muhammad Nadi Al-Badri , sebagaimana dikutip oleh Ramayulis mengemukakan, pada zaman klasik ,orang hanya mengenal kata ta'dib untuk menunjukkan kegiatan pendidikan . Pengertian seperti ini terus terpakai sepanjang masa kejayaan Islam, hingga semua ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh akal manusia pada masa itu disebut Adab, dan seorang pendidik pada masa itu disebut Mu'adib. Ta'dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaanya.
- TA`LIM
Kata allama mengandung pengertian memberi tahu atau memberi pengetahuan, tidak mengandung arti pembinaan kepribadian, karena sedikit sekali kemungkinan membina kepribadian Nabi Adam as. melalui nama benda-benda yang diajarkan oleh Allah. Abdul Fatah Jalal mengemukakan bahwa Ta'lim adalah proses pemberian pengetahuan, pemahaman. pengertian, tanggung jawab, dan penanaman amanah, sehingga terjadi penyucian (tazkiyah) atau pembersihan diri manusia dari segala kotoran yang menjadikan diri manusia itu berada dalam suatu kondisi yang memungkinkan untuk menerima al-hikmah serta mempelajari segala yang bermanfaat baginya dan yang tidak diketahuinya
B. Â Pendidikan Islam
Pendidikan Islam adalah usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk menumbuh kembangkan potensi manusia agar dapat mencapai kesempurnaan penciptaannya sehingga manusia tersebut dapat memainkan perannya sebagai makhluk tuhan yang beriman, berilmu dan berakhlakul karimah. Menurut Drs. Burlian Somad. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah, dan isi pendidikannya untuk mewujudkan itu adalah ajaran Allah
C. Â Ruang Lingkup Pendidikan Islam
Lingkup materi pendidikan Islam secara lengkap dikemukakan oleh Heri Jauhari Muchtar dalam bukunya "Fikih Pendidikan", bahwa pendidikan Islam melingkupi:
1. Pendidikan Keimanan (Tarbiyatul Imaniyah)
2. Pendidikan Moral/Akhlak (Tarbiyatul Khuluqiyah)
3. Pendidikan jasmani (Tarbiyatul Jasmaniyah)
4. Pendidikan Rasio (Tarbiyatul Aqliyah)
5. Pendidikan Kejiwaan/Hati nurani (Tarbiyatulnafsiyah)
6. Pendidikan sosial/kemasyarakatan (Tarbiyatul ijtimaiyah)
7. Pendidikan seksual (Tarbiyatul Syahwaniyah)
D. Â Tujuan Pendidikan Islam
1. Tujuan Pendidikan Jasmani (al-Ahdaf al-Jismiyah), dalam sebagian aspeknya, pendidikan Islam bertujuan untuk mempersiapkan manusia sebagai pengemban tugas khalifah di bumi melalui keterampilan fisik.
2. Tujuan Pendidikan Rohani (al-Ahdaf ar-Ruhaniyah), dalam sebagian aspeknya, pendidikan Islam bertujuan untuk meningkatkan jiwa dan kesetiaan yang hanya kepada Allah semata dan melaksanakan moralitas Islami yang diteladani oleh Nabi saw dengan berdasarkan pada cita-cita idela dalam Al-Quran
3. Tujuan Pendidikan Akal (al-Ahdaf al-Aqliyah), pada sebagian aspeknya, pendidikan Islam bertujuan mengarahkan intelegensi supaya menemukan kebenaran dan sebab-sebabnya dengan telaah terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah.
E. Globalisasi
Globalisasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu globalization, dari akar kata global yang berarti sedunia atau sejagat. Jadi globalisasi dapat diartikan sebagai proses menjadikan sesuatu bersifat mendunia atau menjagat J. A. Scholte dikutip Zubaedi (2012: 97), membagi pengertian globalisasi menjadi lima kategori:
- Globalisasi sebagai internasionalisasi
- Globalisasi sebagai liberalisasi
- Globalisasi sebagai universalisasi
- Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi
- Globalisasi sebagai penghapus batas batas sosial
F. Tantangan Pendidikan Islam
- Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemajuan IPTEK menjadi hambatan bagi pendidikan Islam, karena di zaman globalisasi ini para pendidik dan siswa harus menguasai teknologi, apabila pendidik dan siswa tidak memahami kemajuan IPTEK pasti akan tertinggal dengan yang lainnya.
- Demokratisasi
Dalam bidang pendidikan semua warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan, juga memiliki kewajiban yang sama dalam membangun pendidikan nasional yang berkualitas.
- Dekadensi Moral
Revolusi teknologi berakibat pada pergeseran nilai dan norma budaya. Pada lazimnya, nilai-nilai budaya dari pihak yang lebih dominan dalam penguasaan ipteks akan cenderung berposisi dominan pula dalam interaksi kultural yang terjadi.Â
F. Â Strategi Pendidikan Islam Menghadapi globalisasi
- Menyelesaikan Persoalan Dekotomi
Persoalan dikotomi ilmu agama dan ilmu umum melahirkan dualisme pendidikan, yaitu pendidikan Islam dan pendidikan umum. Dikotomi dan dualisme merupakan persoalan lama yang belum terselesaikan sampai sekarangÂ
- Revitalisasi tujuan dan fungsi lembaga pendidikan Islam
Lembaga-lembaga pendidikan Islam perlu mendisain ulang tujuan dan fungsinya. Model tersebut dapat dipilih untuk diterapkan yang penting sejalan dengan kebutuhan masyarakat muslim
- Reformasi kurikulum atau materi
Berdasarkan pengembangan keilmuan, dari berbagai problem yang muncul di atas, jelas tidak bisa direspon hanya dengan ilmu-ilmu yang selama ini ada di lembaga pendidikan Islam, seperti fiqih, ilmu kalam, tasawuf, aqidah akhlak, dan tarikh. Ilmu-ilmu tersebut perlu kembangkan sehingga mampu menjawab persoalan aktual, misalnya masalah lingkungan hidup, global warming, pencemaran limbah beracun, penggundulan hutan, gedung pencakar langit, polusi udara, dan problem sosial, antara lain: banyaknya pengangguran, penegakan hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan sebagainya.Â
Daftar Pustaka
- B. Abdullah. 2018. Ilmu Pendidikan Islam. Makassar: Alauuddin University Press.
- Hidayat. Rahmat. 2016. Ilmu Pendidikan Islam "Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia". Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).
- Latifah, Nur. "Pendidikan Islam di Era Globalisasi." JIE (Journal of Islamic Education) 2.1 (2015).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H