Tapi apakah untuk mendapatkan rejeki harus menjadi karyawan? Tentu saja tidak. Bisnis jadi salah satu jalannya, dan inilah yang dipilih oleh Agus Sakti. Menjadi seorang pembuat produk digital adalah profesi yang belum “biasa” dilakukan masyarakat pada umumnya. Namun, dia berhasil membuktikan bahwa dari profesi ini dia bisa menunaikan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. Jujur, ini yang membuat aku kagum.
Sebagai seorang sarjana, dia memilih jalur yang tidak banyak diambil oleh rekan sesamanya. Lebih bangga lagi, jalur yang dia pilih ini telah mengantarkannya ke pasar luar negeri yang tentu saja dia harus bersaing secara sehat dengan orang-orang dari seluruh dunia. Patut ditunggu, sampai sejauh mana jalur ini akan membawanya pergi. Semangat terus Mas bro!
- Boleh gagal, tapi jangan menyerah
Bagaimana rasanya ketika usaha yang kamu rintis mulai dari nol, kemudian usaha itu mulai memberikan penghasilan yang lumayan, tiba-tiba tanpa alasan yang jelas usaha kamu bangkrut? Merasa gagal, kecewa, hancur, dan ingin rasanya menyerah saja.
Saat Google Adsense mulai mesra ngasih jatah tiap bulan, tiba-tiba saja Mbah Google ini menceraikannya tanpa alasan yang jelas. Sedih donk. Itu yang dialami Agus Sakti, tapi meski gagal dia tidak berhenti berusaha. Bangkit adalah keputusan yang diambilnya. Dia merintis lagi bisnis internetnya, meski melalui cara yang berbeda. Hasilnya saat ini dia sudah memiliki 8 produk digital. Soal penghasilan, katanya sih alhamdulillahnya lebih banyak dari yang dulu. :D
Nah itu tadi secuil kisah hidup dari Agus Sakti. Semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi teman-teman pembaca.
Oia, ini foto orangnya
[caption id="attachment_1186" align="aligncenter" width="576" caption="Agus Sakti dan Keluarganya"]
Last but not least, makasih udah ditraktir kopi dan coklatnya :D
Disclaimer: Tulisan ini telah mendapatkan persetujuan dari yang bersangkutan. Tulisan ini sebelumnya telah dipublkasikan di blog pribadi penulis yang bisa dilihat pada tautan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H