Mohon tunggu...
Imam Hariyanto
Imam Hariyanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Agribisnis Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Luzern, Kota Dengan Lentera Romantis di Malam Hari

30 Desember 2014   04:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:12 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_808" align="aligncenter" width="448" caption="Chapel Bridge di Kota Luzern, Swiss"] [/caption]

Petualangan saya di Negara Swiss berlanjut ke sebuah kota indah yang bernama Luzern. Untuk pengalaman kali ini saya beterima kasih sekali pada teman saya, Daniel. Dia yang memberi izin untuk tidak mengikuti acara dinner di Bern, sekaligus membelikan tiket kereta api PP Bern-Luzern. Danke, Daniel :D

[caption id="attachment_802" align="aligncenter" width="448" caption="Tiket Kereta Api Bern - Luzern"]
Tiket Kereta Api Bern - Luzern
Tiket Kereta Api Bern - Luzern
[/caption]

Perjalanan dengan kereta api dari Bern ke Luzern saya tempuh selama 1 jam. Selama perjalanan, saya tidak merasa bosan, karena disuguhi pemandangan yang indah, bukit-bukit hijau dengan sapi yang makan rumput, danau dengan latar belakang gunung yang mempesona, dan wajah cantik manis penumpang di depan saya (maklum dia masih muda, seumuran dengan saya). Kondisi yang sempurna untuk bersantai dalam kereta api Swiss yang comfort banget :D

[caption id="attachment_815" align="aligncenter" width="448" caption="Stasiun Kereta Api Luzern. Cantik ya bangunannya :)"]

[/caption]

Sesampainya di stasiun kereta api Luzern, saya langsung disuguhi dengan pemandangan luar biasa. Ternyata stasiun ini berada tepat di tepi danau dan hilir sungai yang membelah Kota Luzern. Menakjubkan!

[caption id="attachment_784" align="aligncenter" width="448" caption="Pemandangan Kota Luzern. Indah banget "]

[/caption] [caption id="attachment_814" align="aligncenter" width="448" caption="Museum Kota Luzern. Sebelahnya staisun pas!"]
Museum Kota Luzern. Sebelahnya staisun pas!
Museum Kota Luzern. Sebelahnya staisun pas!
[/caption] [caption id="attachment_780" align="aligncenter" width="448" caption="Danau Luzern. Angsa aja betah lama-lama di sini :D"]
Danau Luzern. Angsa aja betah lama-lama di sini :D
Danau Luzern. Angsa aja betah lama-lama di sini :D
[/caption]

Saya pun memutuskan untuk duduk santai sejenak di tepi danau, sambil menikmati sejuknya (& bersihnya) udara kota ini sambil menonton bebek dan angsa yang cantik bermain di danau. Saya juga kagum dengan air Danau Luzern ini yang airnya jernih sampai-sampai dasarnya kelihatan. Berbeda dengan beberapa danau di Indonesia yang terkotori oleh tangan-tangan manusia yang “tidak mau berpikir”.

[caption id="attachment_811" align="aligncenter" width="448" caption="Jernihnya Air Danau Luzern"]

[/caption]

Setelah itu saya berkeling kota Luzern. Karena kota ini dibagi menjadi dua bagian oleh sungai, saya memutuskan untuk menjelajahi masing-masing bagian secara bergantian. Seperti saran dari Daniel, saya harus menemukan jembatan kuno legendaris “The Kapellbrücke atau Chapel Bridge” yang menjadi ikon kota ini. Setelah menyusuri sungai sebentar, saya melihat jembatan ini. Terbuat dari kayu dan dihiasi bunga merah indah di sepanjang sisinya, kemudian ditambah dengan menara kuno di bagian tengahnya, membuat jembatan tua ini terlihat anggun dan menawan :D

[caption id="attachment_781" align="aligncenter" width="448" caption="The Kapellbrücke adalah Ikon Kota Luzern"]

[/caption]

Setelah mengambil beberapa foto jembatan dari kejauhan, saya pun berjalan menuju jembatan ini. Tak lupa saya meminta tolong difotokan oleh salah seorang turis yang saya temui. Seorang wanita tua yang sedang berlibur dengan suaminya, mereka dari USA. Hebat ya, meski sudah uzur tapi masih semangat jalan-jalan, ayo anak muda, kamu jangan kalah ya! :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun