Ada rasa sakit yang begitu pilu dalam hati seorang putri bungsu, ketika kalimat toyibah "lailahailallah hu la ilaha illallah la Ilaha illallah muhammadur Rasulullah"dilantunkan dengan begitu serentak.dan saat itu juga lamunan dan keteguhannya itu pecah menghilang begitu saja. Yang terlihat di depan matanya, seseorang yang tertutupi dengan kain serba putih. Serasa ada tinjuan yang mendarat di dalam hatinya, rasa sesak yang dahsyat mengiringi dalam dadanya. Sejak itu dia sadar akan kehilangan penerang, penunjuk arah kebaikan, penuntunnya dalam jalan kepadanya untuk selama-lamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H