فلما واجهتها اعترفت على أنها على علاقة مع شخص آخر . والله حسيت كأن الموت جاءني ، فبدأت تبكي وندمت ندما شديدا فسامحتها من أجل بناتي ، ولكن الآن لا أحبها ولا أثق بها لقد حطمت حياتي . علما أن القانون عندنا أنها هي التي تأخذ البنات إن طلقتها. فمن أجل بناتي ضحيت بحياتي ، من أجل أن لا يمسهم شر. وسؤالي هل علي إثم على هذه المسامحة ؟ هل لا تزال هذه المرأة تصلح للزواج ؟ هل لي أمل في الحياة مرة اخرى ؟ وجزاكم الله خيرا
Tatkala aku menemui istriku dan mengajaknya bicara, ia pun mengaku memiliki hubungan dengan seseorang. Demi Allah, aku merasa seakan kematian menghampiriku. Ia mulai menangis dan amat menyesal. Aku pun kembali memaafkannya demi putri-putriku. Akan tetapi sekarang, aku tidak menyukainya dan tidak percaya dengannya. Sungguh, ia telah menghancurkan hidupku.
Perlu diketahui bahwasanya undang-undang di negara kami memutuskan bahwa dialah yang akan mengurus putri-putriku jika ia kuceraikan. Demi putri-putriku aku mengorbankan kehidupanku, yaitu agar mereka tidak merasakan keburukan.
Pertanyaanku yaitu apakah aku berdosa karena sikap maafku ini? Apakah wanita ini masih layak menjadi istri? Apakah aku masih memiliki harapan lagi dalam kehidupan ini? semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.
الجواب :
الحمد لله
Jawaban:
Segala puji bagi Allah
أولا :
إن من أعظم ما تجنيه المرأة على زوجها ، وترتكبه في حقه أن تفسد فراشه بزناها ، فتخلط ماءه بماء نجس خبيث من الزنا ، ولهذا كان زنا الزوجة عارا على الزوج وشينا له ، وسوءا في حقه .
Pertama: