Olahraga juga membantu tubuh saya memproduksi dopamin, bahan kimia yang sangat penting untuk menjaga fokus dan suasana hati. Rasanya seperti "mengisi ulang baterai otak" sebelum memulai hari. Tidak perlu lama---bahkan lima belas menit saja cukup untuk membuat saya merasa lebih siap menghadapi tantangan hari itu.
3 : Menulis Catatan Singkat
Jika pikiran saya adalah lautan, maka menulis catatan pagi adalah cara saya menuangkan sebagian air agar kapal tidak tenggelam. Dengan ADHD, ide dan pikiran sering muncul begitu saja tanpa henti, dan itu bisa menjadi sumber stres jika tidak diatur.
Setiap pagi, saya meluangkan waktu sekitar lima menit untuk menulis catatan kecil. Catatan ini tidak harus rapi atau formal---saya hanya menulis apa pun yang ada di kepala saya. "Hari ini mau masak nasi goreng," atau "Cek email dari sekolah" adalah contoh sederhana.
Menulis catatan membantu saya merasa lebih terorganisir. Pikiran yang tadinya berserakan kini terasa lebih terkendali, dan saya memiliki panduan sederhana untuk menjalani hari.
4 : Sarapan yang Memberi Energi
Sarapan bukan sekadar mengisi perut bagi saya, ini adalah momen untuk memberi tubuh dan otak bahan bakar yang tepat. Sebagai seseorang dengan ADHD, saya harus berhati-hati dengan apa yang saya makan. Lonjakan gula darah dari makanan manis sering membuat saya merasa gelisah, jadi saya memilih makanan yang sederhana tetapi bergizi.
Roti gandum dengan selai kacang, oatmeal dengan buah, atau smoothie hijau menjadi favorit saya. Sarapan ini tidak hanya membantu saya merasa kenyang lebih lama, tetapi juga memberikan energi yang stabil untuk menjalani pagi tanpa "kecelakaan" energi di tengah jalan.
Mengapa Rutinitas Pagi Penting bagi ADHD?
Hidup dengan ADHD sering terasa seperti berada di tengah kemacetan pikiran. Rutinitas pagi saya adalah "rambu lalu lintas" yang membantu mengarahkan energi dan perhatian ke hal-hal yang benar-benar penting.
Namun, saya tidak selalu sempurna. Ada hari-hari ketika rutinitas ini terganggu, entah karena jadwal yang berubah atau karena saya terlalu lelah. Tapi setiap kali saya kembali ke kebiasaan-kebiasaan ini, saya merasa lebih terkendali, lebih fokus, dan lebih damai.